KANIGARAN - “Upaya Peningkatan Ketersediaan Pangan Untuk Mewujudkan Ketahanan dan Kemandirian Pangan di Kota Probolinggo” menjadi judul dari paparan Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin. Paparan tersebut disampaikan di depan tim juri dalam rangka penilaian Peduli Ketahanan Pangan Award tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2023. Diketahui, Kota Probolinggo lolos 10 besar dalam ajang tersebut pada kategori ketersediaan pangan.
Hadir 3 juri pada Selasa (24/10) pagi di Ruang Command Center kantor wali kota setempat. Di antaranya, Prof. Teguh Soedarto, Tini Siniati Koesno dari Kementerian Pertanian dan Endah Nora Susanti dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Mereka khusus datang ke Kota Probolinggo untuk memberikan penilaian pada proposal Profil Wali Kota Probolinggo Peduli Ketahanan Pangan. Sekaligus melaksanakan verifikasi lapangan (verlap) lokasi inovasi ketahanan pangan.
Membuka paparanya, Wali Kota Habib Hadi menyadari, banyak tantangan dalam mewujudkan kemandiri pangan, khususnya di wilayah perkotaan seperti Kota Probolinggo. Oleh karena itu dirinya menerapkan kebijakan untuk mengembangkan sumber daya alam berbasis lokal. “Pengembangan potensi sumber daya alam lokal perlu digali dan dioptimalkan untuk menjamin ketersediaan pangan dalam upaya meningkatkan ketahanan dan kemandirian pangan di Kota Probolinggo. Ini menjadikan penguat bagi kita untuk terus melangkah berinovasi mencari potensi-potensi yang bisa kita kembangkan,” jelas Habib Hadi.
Lebih lanjut, kebijakan tersebut diuraikan oleh wali kota dalam 3 strategi ketahanan pangan. Yakni pertama, mengembangkan potensi sumber daya alam lokal bersama PKK dan masyarakat melalui pemanfaatan pekarangan dan lahan marginal untuk pengembangan pangan. Kedua, meningkatkan ketersediaan pangan daerah dengan mengembangkan berbagai inovasi melalui peningkatan produktivitas pertanian, peternakan dan perikanan. Ketiga, penguatan sistem ketahanan pangan untuk menjamin ketersediaan pangan berkualitas yang berkelanjutan dan mandiri pangan.
“Kita punya potensi di situ, pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan sehingga kita gerakkan tanami pekarangan - pekarangan itu dengan melibatkan PKK. Sehingga itu menjadikan kolaborasi dan sinergi yang bagus, mengisi dan mengedukasi kepada masyarakat tentang potensi-potensi dan peluang apa yang bisa kita kembangkan,” urai wali kota.
Berdasarkan potensi yang dimiliki oleh Kota Probolinggo, telah lahir beberapa inovasi bidang ketahanan pangan. Di antaranya, Setetes MOL Sejuta Kehidupan, yakni Pemanfaatan Mikroorganisme Lokal (MOL) dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan. Berikutnya, Si-SAKA, akronim dari Satu Kali Inseminasi, Satu Kali Kebuntingan. Program inseminasi buatan (IB) kepada ternak sapi untuk mempercepat produksi daging melalui kelahiran ternak unggul.
Selanjutnya, Mlijo Online Probolinggo, sebagai media pemasaran digital berbasis website untuk membantu menyalurkan dan memasarkan produk hasil pertanian, peternakan, perikanan serta hasil pekarangan lokal kepada konsumen. Serta inovasi Aku Hatinya PKK, yang merupakan kolaborasi antara pemerintah dan PKK melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan di 29 kelurahan.
Dalam kesempatan itu, ada 3 lokasi yang dipilih sebagai objek verifikasi lapangan, yakni Kampung Sapi PO Kelurahan Sumbertaman, Kelompok Wanita Tani Srikandi di Kelurahan Kebonsari Kulon serta Taman Aku Hatinya PKK di Kampung Nila Kelurahan Sukabumi. Disampaikan oleh Plt. Lurah Sukabumi Yoke Arifah, keberadaan keberadaan Berung (Warung, Red) Taman Hatinya PKK di Kampung Nila ini telah mendukung kebutuhan dan ketahanan pangan sehari-hari bagi warga sekitar. “Kampung Nila ini kan agak jauh dari wilayah pasar, dengan keberadaan Kampung Nila yang menyediakan protein berupa ikan Nila, disini bisa ditemui, kemudian sayur mayur, otomatis ketahanan masyarakat setempat ini bisa benar-benar terjamin lah ya, semuanya ada disini, lebih murah harganya, dan langsung fresh diambil dari Berung Hatinya PKK,” terang Oke panggilan akrabnya.
Sementara itu, ditemui sesuai mengunjungi lokasi verlap, Ketua Tim Juri Teguh Soedarto menerangkan bahwa ketersedian pangan di Kota Probolinggo dalam kategori sangat baik. “Setelah kita memperhatikan paparan dari Pak Wali Kota, peninjauan lapangan, saya atas nama dewan juri menyampaikan terima kasih atas fasilitasi yang diberikan berupa penjelasan dan peninjauan. Saya melihat seluruhnya berjalan dengan baik dan masih berada pada koridor-koridor yang baik ya, artinya ketersediaan pangan untuk wilayah Kota Probolinggo bisa dikatakan baik dan sangat baik,” terang juri yang pernah menjabat sebagai Rektor UPN Veteran Jawa Timur periode 2018-2022 itu.
Untuk selanjutnya, hasil dari penilaian dan verifikasi lapangan ini, rencananya akan diumumkan pada bulan November mendatang, Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Aries Santoso. “Insya Allah nanti, bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia bulan November tanggal 15 atau 16,” ungkap Aries. (dp/qie)