Wali Kota Probolinggo Kembali Jadi Pembina Upacara, Kali Ini di MAN 2

2023

KANIGARAN - Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin ditemani Ketua TP PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi, menghadiri upacara dalam rangka pembinaan Remaja Aminah di MAN 2 setempat. Dalam upacara yang dimulai pada pukul 07.00 tersebut, Wali Kota Probolinggo bertindak sebagai pembina. Dalam amanatnya, Habib Hadi mengatakan bahwa kegiatan pada hari ini merupakan tindak lanjut safari sekolah yang dilakukan TP PKK Kota Probolinggo.

“SMA/ SMK/ MA negeri dan swasta berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun, kewilayahannya berada di Kota Probolinggo. Karena itu Pemkot Probolinggo merasa bertanggung jawab untuk turut melakukan pembinaan. Agar remaja di Kota Probolinggo tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan dan menjadi barometer atau contoh bagi daerah lain,” ujarnya di hadapan ratusan siswa-siswi MAN 2 Kota Probolinggo.

Menurut Wali Kota, remaja memiliki dinamika yang berbeda, karena itu mudah mendapat pengaruh dari orang lain. Maka Bapak empat anak ini pun meminta setiap remaja yang bersekolah di MAN 2 Kota Probolinggo itu untuk menjadi remaja yang selalu berfikiran dan bertindak positif. “Remaja bisa menjadi inspirasi bagi remaja lain. Karena itu lakukan kegiatan yang positif dan pahami tantangan serta dinamika yang ada. Jangan takut jika banyak yang memusuhi. Selama Anda benar, tetap tegak berdiri meski teman-teman yang lain menjauh. Bersama sama mari tunjukkan upaya kita menjadi generasi yang membanggakan orang tua, guru, dan bangsa,” pesannya.

Habib Hadi pun menyadari bahwa di usia remaja, terutama di sekolah, banyak terbentuk kelompok-kelompok yang kerap menunjukkan eksistensinya. Menurutnya tidak salah jika remaja bergabung dalam kelompok, namun harus tetap memegang prinsip kebenaran. “Kita jangan takut dimusuhi, karena tidak mengikuti aktivitas teman yang kurang baik. Sebaliknya, jangan merasa bangga karena banyak teman yang membuat merasa nyaman saat melakukan kesalahan. Jangan merasa takut, kalau Anda dimusuhi karena benar, karena ada waktunya nanti kita akan merasakan bagaimana orang lain menyadari dan menghargai prinsip kita dalam menghadapi dinamika kehidupan. Pada saat itulah buat wajah orang tua anda tersenyum,” ujarnya.

Mantan anggota DPR RI ini pun berpesan agar siswa-siswi yang bersekolah di MAN 2 tetap teguh melakukan perbuatan baik dan benar. Termasuk menghormati orang tua. Karena menurutnya keberhasilan bisa dicapai ketika aktivitas yang dilakukan anak, mendapat rida orang tua. “Sudah pamit? Sudah salaman? Nanti pesan saya, pulang sekolah makan ambil sendiri, rapikan perlengkapan sendiri,” ujarnya.

Habib Hadi pun meminta remaja peserta upacara termasuk guru MAN 2 Probolinggo untuk memanfaatkan layanan di Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) jika memerlukan konsultasi psikologi. “Karena di sana pemerintah menyediakan psikolog gratis. Ceritakan permasalahan di sana,” pungkasnya.

Usia upacara, sejumlah siswa-siswi yang telah ditunjuk, mengikuti program pembinaan Remaja Aminah di aula. Hadir sebagai narasumber, Ketua TP PKK Kota Probolinggo Aminah Hadi dan dr Chusnur Rofiq dari Puskesmas Sukabumi.

Dalam pebembinaan tersebut Aminah Hadi sempat mengingatkan kepada remaja yang hadir untuk mengisi era digital dengan kegiatan yang positif. “Saat ini di era digital kalian memiliki handphone yang canggih. Mengikuti perkembangan teknologi itu bagus dan harus. Namun lebih bagus lagi jika kita bisa bijaksana, karena teknologi itu ada dampak positif dan negatifnya. Manfaatkan positifnya dan jauhi negatifnya,” ucapnya.

Aminah pun mengingatkan, agar para remaja ini menjauhi narkoba, tawuran dan seks bebas. “Semua pasti ingin sukses, namun kesuksesan seperti apa yang ingin kalian raih? Apapun itu yang bernilai positif, raih dan berlomba-lombalah mengejar prestasi,” imbuhnya.

Di tengah acara, Aminah Hadi sempat mengingatkan agar anak-anak di MAN 2 ini mengupayakan salat wajib, tepat pada waktunya. “Terutama salat subuh, harus tepat waktu. Subuh mengawali hari kita,” tambahnya.

Usai sambutan, Aminah Hadi memanggil 3 siswi ke depan untuk menjawab pertanyaan. Setelahnya mereka mendapat bingkisan dari ibu empat anak itu. (qie)

BAGIKAN