Apresiasi Seni Budaya Probolinggo Jadi Ajang Tampilkan Kreativitas Anak

2024

KANIGARAN - Pelaksanaan kegiatan Apresiasi Seni Budaya di hari ketiga, Minggu (3/11), ditutup dengan berbagai penampilan dari kelompok seni. Setidaknya ada 6 kelompok seni yang tampil malam itu. Diantaranya, Hasta Kencana, Padepokan 22 Indonesia, Bina Tari Bayu Kencana (BTBK), Karya Muda Nusantara, Panji Laras dan Mardi Budoyo.

Menurut Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Sardi saat ditemui pada acara, mengucapkan rasa syukurnya atas pelaksanaan gelaran ini. Dikatakan oleh Sardi menjabarkan tujuan digelarnya giat ini adalah untuk menampilkan beberapa jenis tarian yang selama ini ditampilkan yang terjeda waktu. “Saat ditampilkan paling tidak orang tua juga bangga anak-anaknya bisa tampil di panggung sebesar itu dengan percaya diri sekaligus bisa menjadi sarana evaluasi sanggar-sanggar tari,” jelasnya.

Dengan adanya gelaran ini pihaknya juga turut serta menggerakkan pereknomian warga Kota Probolinggo. Terbukti di sekitaran kawasan Gedung Kesenian yang beralamat di Jalan Suroyo itu dipadati juga pedagang kaki lima yang menjual berbagai camilan.

“Pada pelaksanaan hari pertama seremonial kita mengundang perangkat daerah, hari kedua dan ketiga mengundang orang tua dan sanggar-sanggar. Alhamdulillah ramai dan mereka menikmati juga jajanan di luar itu,” urainya.

Diketahui jumlah pelaku kesenian di gelaran Apresiasi Seni Budaya total ada 12 sanggar dengan menyuguhkan 50 tampilan. “Untuk ke depan kita tampilkan apresiasi lagi sedangkan untuk perlombaan kita belum adakan. Dimana hal ini sesuai temanya yaitu Apresiasi Seni Budaya, Pusat Kreativitas Anak yang Kreatif, Berkarakter, dan Berdaya Saing untuk Pemajuan Kebudayaan Kota Probolinggo. Untuk Disdikbud sendiri bisa mengetahui kekayaan jenis tari bertambah, paling tidak dari 50 kalau yang baru 25, nambah 25, bisa seperti itu,” bebernya.

Sementara itu, Risti Nur Valen pelajar kelas VIII SMPN 7 yang ikut tampil bersama dengan grup tarinya Sanggar Karya Muda Nusantara malam itu membawakan Tari Praben Trikid. “Jangan malu-malu menunjukkan bakat kalian, siapa tahu bakat kalian ada di tari karena tari ini menceritakan soal remaja-remaja Triwung Kidul,” ucapnya.

Widya (31) warga Hayam Wuruk Jati Kecamatan Mayangan yang melihat anaknya tampil di hari kedua, sengaja terus hadir dan menyaksikan sampai hari ketiga. “Anaknya suka banget bisa tampil. Acara semacam ini sangat bermanfaat untuk mengenalkan tari kepada anak sejak dini. Semoga muda-mudi mengenal tari dan bisa mengikuti seperti teater, lukisan seniman karena mereka jarang seperti itu sibuk dengan gadgetnya. Semoga sering diadakan acara seperti ini,” harapnya. (dy/pin)

BAGIKAN