KANIGARAN - Penjabat M. Taufik Kurniawan menerima audiensi IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Probolinggo yang berlangsung di ruang transit Kantor Wali Kota Probolinggo, Selasa (15/10) sore. Pertemuan tersebut dikomandoi oleh Ketua IWAPI Probolinggo Raya Dwi Arifta Puji Herawati bersama 14 orang anggotanya yang berlatar belakang pengusaha wanita di bidang klinik kecantikan, kontraktor, makanan minuman, pembatik, pom bensin, kos-kosan, vila, home stay dan rumah makan.
Mendampingi Pj Taufik, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disperinaker) Budi Wirawan dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Wawan Soegiyantono.
Dikatakan oleh Kepala Disperinaker Budi, pihaknya turut dalam pembinaan pengusaha wanita melalui pelatihan kerja berbasis kompetensi. “Misalnya pengolahan makanan minuman, tata rias salon dan tata rias pengantin, hantaran, laundry hingga pelatihan pembuatan kemasan produk, sertifikasi merek dan sertifikasi produk halal,” urainya.
Sementara, Ketua IWAPI Dwi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemkot yang telah menerima kehadiran IWAPI dan menyatakan siap mendukung program pemerintah. Salah satunya adalah sertifikasi produk halal. “Alhamdulillah sejauh ini anggota kami sudah banyak yang memiliki NIB, memenuhi sertifikasi produk halal. Kedepannya kami ingin bersinergi, berkolaborasi dengan pemerintah,” ucap Dwi yang yang mengaku jumlah anggotanya saat ini berjumlah 42 orang.
Ditemui usai audiensi, Penjabat Taufik menyambut dengan baik dan antusias dengan menitipkan beberapa pesan-pesannya. “Alhamdulillah pertemuan hari ini dengan IWAPI berlangsung dengan guyup, santai dan penuh suka cita. Saya memberikan apresiasi kepada ibu-ibu kaum wanita, tentunya peran wanita kita di Probolinggo ini semakin kelihatan nyata. Tidak ada lagi isu gender,” katanya.
Kemudian pesan saya, lanjutnya, para pengusaha untuk ikut peduli dengan lingkungan karena saat ini kita sedang dalam posisi mempertahankan Adipura. Selain itu, kita harus memperhatikan daya saing dengan memenuhi sertifikasi halal.
"Jangan terpaku pada satu industri yang ditekuni, jika ada peluang di Kota Probolinggo bisa dikembangkan untuk mendirikan usaha-usaha baru. Berikutnya, jangan mengandalkan pada konsumen lokal namun sudah harus bergerak pada konsumen nasional bahkan internasional," ujarnya. (dy/uby)