Audiensi dengan Pj. Wali Kota, Yayasan PPDiS Paparkan Program Kerjasama dengan Pemkot Probolinggo

2024

KANIGARAN - Penjabat Wali Kota Probolinggo M. Taufik Kurniawan menerima kunjungan dari Yayasan Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDiS) yaitu forum disabilitas dari Kabupaten Situbondo yang telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Probolinggo sejak tahun 2022.

Diterima di Rumah Jabatan Wali Kota Probolinggo, Kamis (24/10) siang, Direktur Program PPDiS Luluk Ariantini, menjelaskan maksud kedatangan timnya tersebut. Ia menjelaskan awal mula PPDiS bekerja sama dengan Pemerintah Kota Probolinggo di tahun 2022.

“Kami merupakan komunitas yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Australia dan mempunyai program yang bertujuan agar daerah di Jawa Timur lebih inklusif lagi. Sebenarnya ada beberapa Kabupaten/Kota lainnya yang mengajak kami kerja sama, Pemkot Probolinggo menunjukkan keseriusannya dengan terus berdiskusi dan menjalin komunikasi, jadi kami memilih Kota Probolinggo sebagai mitra kami,” jelas Luluk.

Dalam pengembangannya menjadikan Kota Probolinggo menjadi Kota Inklusi, ada 9 indikator yang harus terpenuhi. Diantaranya adalah terdapat wadah untuk difabel, keterlibatan difabel, regulasi yang mendukung, dan tanggung jawab sosial dari masyarakat.

Selain indikator-indikator tersebut, Pemkot Probolinggo bersama PPDiS telah membuat roadmap sebagai acuan dalam penyusunan perwali, hal ini dilakukan untuk menunjang program Disability Right Fund (DRF), sebuah program pendanaan bagi hak disabilitas yang didanai oleh Pemerintah Australia bekerjasama dengan Bappenas. 70% roadmap sudah dijalankan dan beberapa kegiatan akan dilakukan seperti Focus Group Discussion (FGD) untuk memantapkan program disabilitas tersebut.

“Kami harap Bapak Taufik bisa menghadiri acara tersebut yang akan dilaksanakan pada Desember nanti, karena dukungan dari kepala daerah menjadi nilai plus dalam hal ini,” ujar Luluk.

Menanggapi hal ini, Pj Taufik sangat mendukung kerja sama yang terjalin selama hampir 3 tahun ini, “Isu disabilitas hari ini banyak diangkat dan telah banyak kota besar mengimplementasikan program hak disabilitas. Saya pribadi sangat mendukung program ini, karena memang jabatan sementara disini, saya ingin menularkan semangat kepada teman-teman dari perangkat daerah melanjutkan pembangunan program ini,” urai Pj Taufik.

Kerjasama 3 tahun ini telah menghasilkan beberapa kegiatan dan program, diantaranya pembentukan Kelompok Disabilitas Kelurahan di 6 Kelurahan meliputi Kanigaran, Kebonsari Kulon, Curahgrinting, Pilang, Kademangan dan Ketapang. Sinergi kebijakan inklusi pada dokumen perencanaan daerah Kota Probolinggo, meliputi RPJPD, RPD dan nantinya RPJMD. Juga pembentukan Unit Layanan Disabilitas Ketenagakerjaan dan Pendidikan. Penerbitan Peraturan Daerah Kota Probolinggo Tentang Penghormatan, Pelindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas di Kota Probolinggo.

Sefri, salah seorang penyandang disabilitas fisik berkesempatan mengungkapkan bahwa dirinya sangat terbantu dengan adanya kerjasama ini. Awalnya, Sefri mengikuti pelatihan-pelatihan yang digelar namun sekarang dirinya menunjukkan kemampuannya dengan menjadi fasilitator dan staf PPDiS di Bidang Program.

“Dulunya saya tidak mengenal sesama penyandang disabilitas bahkan tidak pernah berkunjung ke kelurahan, namun sejak bergabung di forum ini, saya dilatih untuk lebih membuka diri, bersosial dengan semuanya, saya diajari untuk lebih percaya dan mengetahui kemampuan saya. Jadi, saya harap pemerintah terus menguatkan Hak Disabilitas kepada kami,” curhatnya.

Diketahui, pertemuan ini juga dihadiri oleh Asisten Pemerintahan Madihah dan Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan Slamet Swantoro, Kepala Perangkat Daerah terkait, dan 6 koordinator Kelompok Disabilitas Kelurahan. Kota Probolinggo sendiri telah membangun infrastruktur berupa bangunan yang ramah difabel mulai dari bidang landau, guiding block, dan toilet ramah difabel dan akan merenovasi gedung pemerintahan lainnya. (sit/pin)

BAGIKAN