Surabaya - Desainer dan pembatik lokal Kota Probolinggo patut mendapatkan apresiasi. Sejumlah karyanya turut mewarnai ajang Surabaya Fashion Parade (SFP) 2024, Jumat (23/8) malam di Surabaya. Lenggak lenggok Puteri Indonesia 2022 Dinda Cresheilla menggunakan Batik Ayuning Jagad dan Puteri Indonesia Jatim 2023 Yasinta Aurellia yang memakai Batik Bunga Latar Banji karya pembatik dan desainer dari Kota Probolinggo tampil memukau.
Bersama 10 model lainnya, mereka membawakan tema batik 'Bright Light Kota Probolinggo' atau yang memiliki makna 'Membangkitkan Wastra Batik di Kota Probolinggo'.
Tata lighting dan panggung spektakuler melengkapi acara tersebut dengan art director istimewa. Warna cerah oranye, coklat, merah, teracota, sage dan hijau cukup mendominasi, namun tetap sedap dipandang mata. Perpaduan batik khas kota manggur ini dengan tenun membuat karya fashion tersebut terlihat cantik dan elegan sehingga berkelas pemakainya.
Ya, meski tampil untuk pertama kalinya di ajang rutin tahunan tersebut, Dekranasda Kota Probolinggo cukup percaya diri bisa menarik perhatian berbagai kalangan. Otomatis menjadi kebanggaan bagi 7 desainer lokal dan 8 pembatik Kota Mangga ini.
“Alhamdulillah kita sudah bisa tampilkan maksimal hasil karya desainer Kota Probolinggo. Kolaborasi pembatik dan desainer menjadi kunci untuk menghasilkan sebuah karya yang istimewa. Pengalaman tampil malam ini menjadi motivasi bagi mereka untuk terus berkarya, membawa nama baik kota kita tercinta,” ujar Pj Ketua Dekranasda Dewi Maharani usai tampil bersama pembatik dan desainernya.
Istri Pj Wali Kota Probolinggo Nurkholis ini hadir bersama Sekda Ninik Ira Wibawati dan kepala perangkat daerah terkait. Ia juga berharap, ke depan Dekranasda yang mewadahi pembatik bisa terus berkembang dan berupaya mempromosikan semua produk UMKM lainnya. "Khusus batik Kota Probolinggo, malam ini terlihat keren dan tidak kalah bersaing dengan daerah lain," ucapnya.
Beberapa motif batik yang ditampilkan diantaranya Merak Kasmaran, Sekar Arum, Ayuning Jagad, Bunga Kawung Sari, Sekarsari, Godong , Teratai Manggur, Latar Parang, Kambil Secungkil, dan Bunga Latar Banji.
Surabaya Fashion Parade Perayaan ke-17 tahun 2024 sendiri mengusung tema Avanttech yang menggambarkan kemajuan teknologi dalam dunia fashion. Menghubungkan desain kekinian dan solusi digital serta kampanye fashion sustainability yang detail dan estetik. Bukan sekedar show, namun seperti sinema dalam film layar lebar. Event ini berlangsung hingga 25 Agustus 2024 di Atrium Tunjungan Plaza Surabaya.
"Terima kasih kepada Ibu Pj Ketua Dekranasda Dewi Maharani atas support sistemnya. Menjadi motivasi bagi kami desainer dan pembatik juga," ujar Lina Mardiana, salah satu desaner yang turut dalam acara itu.
Turut hadir Founder SFP Dian Apriliana, Designer Indonesia Fashion Chamber Dibya Hody dan Firman Fajar, Komisaris KLT New. Desain fashion yang dapat memanfaatkan teknologi terbaru dalam menghasilkan karya yang tidak hanya menawan tetapi juga ramah lingkungan adalah komitmen yang terus digaungkan oleh mereka. (yul/pin)