Berkenalan dengan Amora, Kartini Cilik yang gemar Balap Motor

2024

KEDOPOK - Kalau mau mencari ikon Kartini cilik asli Kota Probolinggo, boleh jadi Amora masuk menjadi kandidatnya. Karena di tengah kumpulan atlet muda balap motor, dialah satu-satunya atlet perempuan yang ada disana, pun juga di Kota Probolinggo. Ketertarikan siswa kelas 6 SD pada dunia ketangkasan dan kecepatan itu diceritakannya di sela-sela latihan rutin di sirkuit Gor Mastrip Kedopok, Jumat (19/4) siang.

Pemilik nama lengkap Shirena Amora Asyari mengaku ayahnya-lah yang membuatnya jatuh hati pada balap motor. Bermula ketika dirinya masih kecil yang sering diajak menonton kejuaraan balap motor. Hingga akhirnya mendapat motor balap pertama tipe Mini GP di usia ke 7 tahun “Sering diajak ayah lihat balapan,” kata gadis yang bercita-cita menjadi Polwan itu. 

Siswi SD Kedopok 1 ini pun juga aktif mengikuti berbagai kejuaraan balap di Jawa Timur. Diantaranya, Road Race and Supermoto Open Championship Jatim Tahun 2023 di Malang. Berikutnya, Kapolres Cup Road Race Kejurprov Jatim 2023 di Kota Probolinggo dan Jatim 2024 Racing Series Kejurprov Bupati Cup di Bondowoso, Amora finish di urutan ke-7. 

Terbaru, Amora meraih juara 4 pada perlombaan yang digelar di Surabaya. Satu race yang paling berkesan baginya adalah ketika motornya menabrak sisi sirkuit dan keluar lintasan sehingga membuatnya harus terdepak dari perlombaan. “Soalnya aku pas ngelewatin start itu aku jatuh mencelat keluar lintasan, jadi aku gak lanjut, sedih ya nangis,” terang Amora yang menceritakan kejadian tahun 2022 lalu itu. 

Sebagai seorang anak perempuan, dirinya tetap percaya diri untuk terus menekuni dunia balap motor. Bagi teman-temannya yang juga menekuni hobi yang sama, dirinya berpesan agar terus semangat. “Kalau mau jadi pembalap, tetap semangat dan berani saja,” ungkap Amora yang saat itu berlatih dengan motor tipe Mx King. 

Sebagai Ibunda Amora, Eky sempat takut dengan hobi anak gadisnya. Namun, melihat kemauan yang besar dari diri Amora, dirinya berpesan kepada putri pertamanya itu supaya berkomitmen dengan pilihannya. “Perasan pertama ya takut, habis itu tergantung anaknya juga, masalahnya kan kalau ikut seperti ini biayanya juga banyak, jadinya harus komitmen, jangan tanggung-tanggung, semua aktivitas Amora jangan tanggung tanggung, ya didukung 100 persen, kan anaknya sendiri yang mau,” jelas Eky

Satu hal yang tidak pernah terlupa untuk dilakukan Eky sebelum Amora turun di kejuaraan, yakni memberikan semangat dan mendoakannya. “Kasih semangat dan doa orang tua selalu,” pungkasnya. (dp/yul)

BAGIKAN