Dorong Kemandirian Usaha Dengan Pelatihan dan Bantuan Peralatan

2024

KADEMANGAN - Pemerintah Kota Probolinggo terus mendorong kemandirian warganya dalam berwirausaha. Melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), Senin (26/2) pagi Penjabat Wali Kota Nurkholis membuka pelatihan berdasarkan unit kompetensi, sekaligus menyerahkan bantuan peralatan usaha mandiri sektor informal.

Berlokasi di Balai Latihan Kerja (BLK) Jalan Brantas, Nurkholis didampingi oleh Kepala Disperinaker Budiono Wirawan. Kelas pelatihan kali ini diikuti  sejumlah 224 orang yang terbagi dalam 14 kejuruan. Diantaranya  pengolahan makanan dan minuman, tata rias, barista, barber shop, sampai teknisi AC.

Menurut Pj Wali Kota Nurkholis, dukungan yang diberikan oleh pemkot bertujuan mengembangkan potensi tenaga kerja usia produktif. Dengan harapan mampu menghadapi tantangan dan kompetisi di pasar kerja. Dirinya juga berpesan kepada peserta, agar mengoptimalkan bantuan dan pelatihan ini serta turut mendukung arah kebijakan Pembangunan Kota Probolinggo. 

“Tolong ikuti dengan baik, karena ini kesempatan langka dan tidak semua mendapatkannya. Gunakan sebaik-baiknya, ketika sudah mahir mari bersama membangun Kota Probolinggo,” ujarnya.

Orang nomor satu di Kota Probolinggo itu juga meminta pada Disperinaker agar melakukan monitoring dan pembimbingan usaha usai pemberian bantuan. Sekaligus untuk memastikan bahwa bantuan tersebut dimanfaatkan secara optimal di lapangan.

“Silakan (dimanfaatkan) pemberiannya. Awasi, monitoring, jangan dilepas begitu saja. Jika perlu diadakan bimtek atau semacamnya. Kemudian kerjasama dengan badan, koperasi apa produsen semua tingkatan. Kita data, apa yang mereka butuhkan agar berkesinambungan,”imbuhnya.

Ada berbagai peralatan usaha yang diserahkan kepada 21 orang yang telah memiliki embrio usaha. Diantaranya, 1 unit mesin cut off, 1 unit alat rokpress, freezer showcase, kursi keramas, freezer box, rombong bakso, steamer rambut, 1 set baju pengantin. Berikutnya, 2 unit oven gas, mesin kopi espresso, mixer duduk, 4 unit mesin jahit portable serta 3 unit mesin jahit high speed.

Eka, salah satu penerima bantuan asal Kelurahan Pakistaji mengaku senang. Bukan hanya karena mendapat bantuan, tetapi juga mendapat kesempatan menimba ilmu di bidang manajemen dan produksi usaha. “Terima kasih, bisa menambah pengetahuan sehingga ada ilmu manajemen serta bantuan ini bisa mendukung peningkatan produksi usaha,” ucapnya.

Eka mengaku sebelumnya ia  telah mengajukan beberapa persyaratan, diantaranya sertifikat pelatihan, embrio usaha, NPWP, KTP Kota Probolinggo, proposal pengajuan bantuan peralatan, surat keterangan usaha dari kelurahan setempat serta foto usaha. (es/dp)

BAGIKAN