MAYANGAN – Disambut dengan iringan hadrah dan barisan pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo, Penjabat Wali Kota M Taufik Kurniawan kagum dengan suasana ramah dan kekeluargaan yang disuguhkan. Hal itu terlihat pada Kamis (10/10) pagi, saat dirinya menghadiri giat Advokasi Penatausahaan Keuangan bagi Pengelola Keuangan pada Satuan Pendidikan TK Negeri, SD & SMP Negeri/Swasta se Kota Probolinggo, yang dihelat di Aula Pertemuan kantor setempat.
“Sebagai Pengelola Keuangan, Bapak Ibu harus bekerja dengan bahagia. Kuncinya, itu harus efisien dan efektif, transparan dan taat aturan,” pesan Pj Taufik Kurniawan, mengawali sambutannya.
Advokasi merupakan tujuan utama penjaminan pemenuhan kebutuhan dasar di bidang pendidikan bagi peserta didik secara berkualitas, terukur, cepat dan terjangkau. Untuk itu diperlukan standar teknis pelayanan minimal pendidikan yang sesuai jenjang dan jalur pendidikannya. Mengingat pentingnya pelaporan pada satuan pendidikan yang menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Jadi temen-temen pengelola keuangan itu berperan dari sisi perencanaan, pelaksanaan sampai pertanggungjawaban. Laksanakan tugas dengan baik,” titahnya.
Sebagai informasi, pengelolaan keuangan di satuan pendidikan melalui metode yang telah ditentukan oleh peraturan perundangan yang berlaku. Salah satunya adalah metode pengadaan barang/jasa dari dana BOSP menggunakan Sistem Informasi Pengadaan Satuan Pendidikan (SIPLAH), sedangkan metode pengadaan barang/jasa dari dana Bosda menggunakan metode pengadaan e-catalog (LKPP). Sedangkan dalam melakukan pengadaan barang/jasa yang anggarannya berasal dari Bosda, kepala satuan pendidikan / kuasa pengguna anggaran juga bertindak sebagai pejabat pembuat komitmen (PPKOM).
Senada dengan Pj Taufik, Sekda drg Ninik Ira Wibawati pun mengingatkan peserta untuk memiliki back up data untuk setiap hal yang dikerjakan. “Mari kita bekerja sesuai aturan dan saling mengingatkan. Jangan lupa tertib administrasi. Tulis apa yang kamu kerjakan, dan kerjakan apa yang kamu tulis,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Siti Romlah menyampaikan bahwa giat yang dimulai sekira jam 8 pagi itu, merupakan merupakan implementasi peraturan perundang-undangan pengelolaan keuangan daerah dalam meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan sumber daya aparatur pada satuan pendidikan.
Selain itu, giat diisi dengan memberikan sosialisasi dan pengetahuan kepada pengelola keuangan pada satuan pendidikan TK Negeri, SD dan SMP Negeri / swasta terkait pengelolaan keuangan daerah dan penatausahaannya, yang berasal dari dua sumber dana. Yakni, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sumber dananya berasal dari pusat dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) APBD Kota Probolinggo.
Serta, tambah Romlah, giat ini menjadi upaya meningkatkan kapasitas SDM pengelola keuangan pada satuan pendidikan sehingga dapat terwujud pengelolaan keuangan yang sesuai dengan prinsip – prinsip pengelolaan keuangan yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. “Untuk swasta ini, pengelolaan dana APBD-nya berupa dana hibah Bosda,” ujarnya.
Untuk memaksimalkan giat ini, pihaknya mengaku sampai perlu menggelar giat sampai esok (11/10) hari. Dimana hari ini, advokasi diberikan pada 140 orang peserta yang terdiri dari pengelola keuangan pada TK berjumlah 1 orang, SD 84 orang dan SMP 30 orang. Lalu pelaksanaan di hari kedua yang bakal dilangsungkan esok, akan diikuti oleh operator dan petugas sekolah sebanyak 105 orang. (es/pin)