KANIGARAN — “Dapet satu sak (beras isi 5 kilogram) sekarang. Tapi ndak papa, pokok oleh, pokok uman. Di toko sek enam puluh tujuh puluh (ribu) an ke atas,” ujar Muhdolifa, warga asal Kedopok, yang ditemui ikut mengantre dalam giat Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digagas Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Probolinggo, Rabu (6/2) pagi, di depan Kantor Walikota Jalan Panglima Sudirman No. 19 Kelurahan Tisnonegaran.
“Antri. Tiwas saya datang pagi-pagi, tibak e baru dikasi ini kuponnya. Alhamdulillah kebagian, harganya kacek sama di toko. Terus yang sudah beli, nggak boleh antri lagi. Dicelupi tinta koyok coblosan wingi, nggak isa cokoco dak, ben adil kata petugase. Cocok iku wes, setuju saya,” timpal warga lainnya, Siti Maisyaroh, dari Wonoasih.
Begitulah atmosfer yang tampak selama giat berlangsung sekira mulai jam 8 pagi tadi. Antusias masyarakat yang besar setiap pelaksanaannya, membuat Pemkot terus mengevaluasi dan mengkaji formula-formula kebijakan yang diambil demi kesejahteraan masyarakat Kota Probolinggo.
Ya. Ragam kebutuhan pokok pangan ditawarkan dengan mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) atau Harga Acuan Pembelian (HAP) dan harga pasar yang berlaku di wilayah Kota Probolinggo, di mana harga bahan pangan yang dijual di bawah harga pasar. Seperti beras medium SPHP Rp 51.000 per sak kemasan 5 kilogram, gula pasir lokal Rp 15.000 per kilogram, minyak goreng Rp 15.000 per liter dan telur ayam ras Rp 29.000 per kilogram. Serta ragam sayuran dan aneka kebutuhan pangan lain, dipatok mulai Rp 1.000 rupiah.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Wawan Soegyantono yang membuka giat pagi itu menyampaikan bahwa giat tersebut merupakan kolaborasi antara Badan Ketahanan Pangan Nasional, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, DKPPP, Perum Bulog dan beberapa pelaku usaha lokal, sebagai upaya mempermudah masyarakat memperoleh bahan pangan pokok dengan harga terjangkau serta menekan laju inflasi daerah.
Tak hanya itu, giat itu juga dimaksudkan untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan dan meningkatkan keterjangkauan serta daya beli pangan pokok strategis bagi masyarakat di tingkat konsumen jelang hari besar keagamaan.
“Semuanya ikut hadir dalam persiapan. Pertama, persiapan menjelang ramadhan. Kedua, sikap pemerintah terkait beberapa harga kebutuhan pokok yang naik atau meningkat. Ketiga, untuk pengendalian inflasi dan yang keempat terkait dengan masalah persiapan untuk kebutuhan di masa ramadhan maupun lebaran, bagaimana untuk menstabilkan stok kebutuhan pokok pangan dan stabilisasi harga,” terang Asekbang Wawan.
Wawan berharap, kegiatan pemenuhan kebutuhan pokok ini bisa diterima dan dijangkau oleh masyarakat. Serta dapat memberikan ruang kepada masyarakat untuk memperoleh harga pangan yang wajar.
“Kami imbau untuk tidak melakukan aksi panic buying ya, belilah seperlunya. Karena ini adalah untuk kebutuhan kita bersama. Bukan untuk satu (atau) dua orang, jadi tidak perlu menimbun,” tegasnya.
Secara terperinci, komoditas yang digelar penyedia pangan terdiri dari beras medium sebanyak 8 ton, beras premium sebanyak 200 kg, 1.260 liter minyak goreng, gula pasir 100 kg, bawang putih 60 kg, bawang merah 50 kg, telur ayam ras 200 kg, ikan asap 100 ekor, buah dan sayur lokal serta aneka olahan hasil pertanian, perikanan dan peternakan.
Tampak hadir dalam giat tersebut, Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi dan Pembangunan Slamet Swantoro, Kepala DKPPP Aries Santoso, Kepala DKUP Fitriawati dan Pimpinan Perum Bulog Cabang Probolinggo Ramadan. (es/uby)