MAYANGAN – Usai meninjau pelaksanaan Pasar Murah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan PLTS Atap di UPT. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Minggu (11/2).
Peresmian PLTS Atap se-Jatim ini ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Khofifah didampingi Pj Walikota Nurkholis, Dandim 0820 Probolinggo, Wakapolres Probolinggo Kota, perwakilan Kejari dan PLN ULP Probolinggo.
Tak hanya itu, pada kesempatan tersebut, dilakukan pula penandatanganan 22 prasasti penerima bantuan PLTS Atap. PLTS Atap sendiri merupakan akronim dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang dipasang dan diletakkan pada atap.
Bantuan PLTS Atap kali ini diserahkan pada kantor UPT PPP Mayangan dengan kapasitas daya 25 KWP, UMKM di 4 lokasi Kota Probolinggo dengan kapasitas masing-masing 1 KWP dan perwakilan 12 pondok pesantren se-Jawa Timur.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur yang sekaligus Penjabat Walikota Probolinggo Nurkholis menyampaikan bahwa bantuan ini diberikan berdasarkan kebijakan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Timur, salah satunya yaitu pemanfaatan PLTS, dimana program ini bertujuan untuk menjaga ketahanan dan kemandirian energi yang berkeadilan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
“Acara ini adalah rangkaian pembangunan PLTS yang sampai dengan hari ini sudah mencapai 1 MW. Sekira 30 pondok pesantren lebih atau setara dengan pembangunan PJU yang merata sampai ke tingkat RT. Mudah-mudahan ke depan masih banyak lagi yang kami bantu,” kata Nurkholis.
Selain PLTS Atap, ungkapnya, pihaknya juga akan memberikan SHS masyarakat miskin dan terpencil hingga sambungan listrik gratis untuk masyarakat.
“Kami juga membangun PLTS di Kodam yang saat ini proses pembangunannya masih berlangsung, di kepolisian, sudah jadi ya, lalu di kejaksaan, SMK serta UMKM,” jelasnya.
Sementara itu, Khofifah dalam sambutannya menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah RI dalam melaksanakan transisi energi menuju Net Zero Emision 2060. Pemprov Jatim telah berkomitmen untuk mengakselerasi dan mendukung sepenuhnya peningkatan pemanfaatan EBT yang bertumpu pada kekayaan potensi sumber daya EBT di Jawa Timur yang terdiri dari potensi energi gas bumi, air, angin, surya, bioenergi dan gelombang laut.
“Jadi kalau PLTS berbasis rooftop ini, salah satu bagian untuk mewujudkan Net Zero Emission 2060 melalui konversi energi dari fosil ke non fosil. Yang tidak kalah pentingnya adalah dengan melakukan penanaman pohon tak henti-hentinya terutama mangrove, karena dia bisa menyerap karbondioksida bisa sampai lima kali lipat. Sehingga bisa memproduksi oksigen juga lima kali lipat lebih baik. Itulah kenapa kita sangat sering melakukan penanaman mangrove di berbagai tempat dan di saat yang sama juga melakukan konversi energi terutama penguatan PLTS di berbagai lini,” jelasnya.
Di momen ini pun, Khofifah yang segera mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur, berkesempatan untuk mengucapkan terimakasihnya atas segala pencapaian yang telah dilakukan bersama seluruh stakeholder yang ada.
“Kalo orang Arab bilang, harum itu ada di akhir. Semoga keharuman dari proses membangun Jawa Timur lima tahun terakhir ini akan memberikan nuansa kebermanfaatan yang baik dan lebih luas lagi. Terimakasih semuanya,” ucapnya. (es/pin)