Hari Ketiga Kunjungan Kemenlu, Pelaku UMKM dan Pramuwisata Dibekali Pengetahuan Baru

2024
“Mangga Probolinggo manis dirasa
Tetap enak disimpan lama
Mari bersama kita dukung pelatihan bahasa
Maju terus pramuwisata Indonesia”

Pantun ini menjadi penutup sambutan Duta Besar Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun yang disambut tepuk riuh 30 pramuwisata di Command Center, Kantor Wali Kota Probolinggo, rabu (5/6). Sapaannya yang hangat melalui aplikasi zoom meeting dirasakan para pramuwisata yang saat itu tengah mengikuti pertemuan yang digagas Kementerian Luar Negeri RI.

Ya, ini menjadi kegiatan kesekian di Kota Probolinggo yang dilaksanakan Kemenlu RI dalam rangkaian acara Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) dan Final Project Diklat Integrasi Sesparlu (Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri) Angkatan ke-74. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari PKN (Pelatihan Kepemimpinan Nasional) Tingkat II dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri.

Di hari ke tiga kunjungan staf dan pejabat Kemenlu RI ini, tema yang diusung adalah peningkatan daya saing UMKM dan pariwisata Kota Probolinggo. Di sesi pertama, sejumlah UMKM Kota Probolinggo mendapat banyak insight atau pencerahan dari fasilitator  Google Indonesia, Diana Aletheia Balienda. Ditemui usai mengisi acara, Diana yang bersedia berbincang santai mengatakan, UMKM di Kota Mangga ini memiliki potensi yang sangat besar. “Karena itu semua pihak harus mau ngeroyok mereka. Dalam artian pembinaan memang tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah saja,” ujarnya.

Ia pun berharap UMKM yang datang sebagai peserta mampu mengaplikasikan materi yang telah ia berikan dan mempraktikkannya langsung pada bisnisnya. “Google Indonesia sudah memiliki tools yang tersedia gratis bagi UMKM. Agar mereka bisa memaksimalkan teknologi digital yang tersedia gratis itu. Handout (tutorial) sudah kami berikan. Bisa dipelajari dan dimaksimalkan,” tambahnya.

Perempuan yang juga berprofesi sebagai Graphobusiness Analyst ini mengatakan, dirinya sendiri adalah pemilik usaha yang masuk dalam kategori UMKM. Karena itu turut merasakan bagaimana susahnya membesarkan bisnis. “Membesarkan usaha itu tidak mudah, namun dengan adanya banyak tools di sekitar kita, semua itu bisa dioptimasi agar berdampak positif pada perkembangan bisnis” pungkasnya.

Setelah sesi pertama usai, kursi yang ditempati peserta dari UMKM itu pun kembali kosong dan tak lama kemudian, sejumlah pramuwisata dan pelaku bisnis yang berkecimpung di dunia travelling itu pun memenuhi kursi Command Center.  Mereka akan mengikuti sesi bincang bersama Djauhari Oratmangun Dubes Indonesia untuk China, Pejabat dari ACC (ASEAN-CHINA Center) dan pelaku wisata dari Cekoslovakia. Fokus kegiatan pada sesi ini adalah upaya meningkatkan kunjungan wisata dari Negara China ke wilayah Probolinggo Raya. Terjadi diskusi menarik antara Djauhari dengan peserta.

“Kapan-kapan bolehlah saya datang ke sana menikmati langsung manisnya mangga Kota Probolinggo,” ucapnya melalui sambungan Zoom. Kontan, celetukan itu disambut tepuk tangan peserta yang hadir.

Lebih jauh, Djauhari menjelaskan jika masih banyak peluang yang bisa dijajaki untuk membesarkan pariwisata di Kota Probolinggo. Salah satunya dengan memaksimalkan media sosial dan tayangan video yang dapat diakses oleh warga China. “Di China ada douyin, weibo dan lain-lain yang bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan keindahan Gunung Bromo misalnya. Atau apapun yang baik-baik dari Indonesia dan Kota Probolinggo,” tutur lelaki asal Maluku yang kemudian menutup sambutannya dengan pantun itu.

Di sisi lain, Director for Education, Culture and Tourism Division ASEAN-China Center, Hadi Cahyono mengatakan peserta pada hari itu akan mendapatkan pelatihan Bahasa Mandarin dan hospitality untuk menyambut tamu dari China yang akan datang ke Kota Probolinggo. “Pelatihan ini diperkirakan akan dilakukan pada bulan Agustus mendatang,” pungkasnya.

Kegiatan berikutnya diisi oleh narasumber seorang budayawan Cekoslovakia, Krystina Cilkova yang memberikan materi mengenai Cross-Culutral Understanding atau pemahaman lintas budaya. Acara itu juga dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegyantono, Staf Ahli Slamet Suwantoro, Kepala DKPPP Aries Santoso,  Kepala DKUMP Fitriwati. (qie/yul)

BAGIKAN