BALI - Sebagai kelanjutan program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI menggelar Forum Smart City Evaluation 2024 yang mengangkat tema “Transformasi dan Inovasi Teknologi Menuju Indonesia Emas melalui Kota & Kabupaten Cerdas 2024”. Acara ini digelar selama 4 hari sejak Senin (24/6) hingga Rabu (27/6) di Denpasar, Bali.
Tak tanggung-tanggung, forum ini dihadiri 1.600 peserta dari 514 kabupaten/kota, 38 provinsi di Indonesia. Tiga agenda besar digelar dalam forum ini antara lain evaluasi tahap pertama untuk 241 kabupaten/kota yang telah melaksanakan Kota Cerdas selama 6 tahun sejak 2017 hingga 2023, seminar dari para stakeholder, hingga agenda pameran.
Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis yang turut menghadiri forum ini menyambut positif kegiatan tersebut agar lebih banyak masukan dari para asesor guna mengembangkan kota cerdas di wilayahnya. Ia menuturkan, forum ini menjadi satu momen yang tidak boleh disia-siakan dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk evaluasi dan pembenahan ke depan.
“Di era digital saat ini diperlukan program yang berkelanjutan dan dukungan SDM. Termasuk harus dipikirkan pula kelemahan dari sebuah teknologi tersebut. Contohnya, kejahatan cyber sehingga perlu dipikirkan pula bagaimana antisipasi maupun cara menanganinya. Forum ini menjadi kesempatan untuk bersinergi dalam mengembangkan smart city masing-masing daerah, khususnya di Kota Probolinggo,” jelasnya.
Menurutnya, program kota cerdas pada akhirnya harus tetap memberikan manfaat. Termasuk harus bisa meningkatkan kinerja pelayanan publik di Kota Probolinggo agar lebih baik.
Sementara itu, Plt. Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Aris Kurniawan menyebutkan forum ini menjadi sebuah wadah untuk koordinasi dan sinergi antar seluruh kabupaten/kota di Indonesia dalam hal menerapakan teknologi dalam pembangunan.
“Banyak teknologi baru yang bisa diadopsi oleh kabupaten/kota lain. Tantangan-tantangan unik atau kearifan lokal yang ada di kabupaten/kota ini bisa ditunjukkan dan dijadikan satu kekuatan baru untuk menyelesaikan banyak persoalan yang ada di daerah, termasuk layanan publik dan perekonomian warga secara berkelanjutan,” jelas Aris.
Kota Probolinggo Diapresiasi Asesor, Bisa Jadi ‘Role Model’ bagi Daerah Lain
Kota Probolinggo sebagai bagian dari salah satu Kota Cerdas sejak 2017 lalu, mengikuti agenda evaluasi yang digelar Rabu (26/6). Kepala Diskominfo Kota Probolinggo Aman Suryaman berkesempatan memaparkan perkembangan program Kota Cerdas Kota Probolinggo di forum ini.
Dari pemaparan tersebut, terdapat sejumlah masukan dari para asesor untuk Kota Probolinggo. Beberapa diantaranya adalah pengembangan digitalisasi di bidang keuangan untuk mendorong PAD, pemanfaatan CSR sebagai sumber dana di luar APBD, pemanfaatan data secara elektronik untuk pembangunan, misalnya untuk kemiskinan, perencanaan pembangunan, serta Kota Probolinggo diharapkan memperhatikan konsep pembangunan berkelanjutan dalam setiap proses pembangunan.
Menurut Aman Suryaman, selain menerima beberapa masukan, Kota Probolinggo juga mendapat apresiasi dari para asesor. Apresiasi ini tentunya menjadi penyemangat tersendiri bagi Kota Probolinggo untuk berkembang lebih baik lagi.
“Masukan dari para asesor ini harus kita perhatikan betul. Kita koordinasikan lagi dengan seluruh tim Kota Cerdas. Yang perlu disyukuri, kita mendapat apresiasi dari dua orang asesor, yakni Pak Acuviarta Kartabi dan Pak Iqbal Rosyidi. Dengan melihat potensi yang ada, Kota Probolinggo dapat dijadikan sebagai Role Model bagi pengembangan Smart City kota lainnya di Indonesia,” pungkas Aman. (pin/yul)