Ikuti Misi Dagang dan Investasi di Bali, Buka Peluang Kerja Sama

2024

BALI – Peluang ekspor produk unggulan Kota Probolinggo terbuka lebar saat mengikuti misi dagang dan investasi Provinsi Jawa Timur dan Bali, Selasa (25/6). Penjabat Wali Kota Nurkholis yang turut menghadiri acara itu bersama Kepala DKUMP Fitriawati menyebutkan, pemkot menampilkan produk unggulan kota.

“Misi dagang dan investasi kedua provinsi ini bermanfaat bagi daerah. Membuka peluang ekspor produk UMKM, karena Bali merupakan daerah wisata. Termasuk sebagai ajang pertukaran informasi dan interaksi bisnis antara pemilik dan pengguna teknologi bidang usaha. Mengembangkan transaksi serta terpacunya pemerintah provinsi, kabupaten/kota, pelaku bisnis untuk saling berinteraksi dan bekerja sama,” urai Nurkholis.

Dirinya mengaku bersyukur, produk unggulan kota mendapat respon yang bagus. Terbukti dengan adanya rencana kerja sama dengan sejumlah distributor. Adapun produk yang ditampilkan yaitu batik, bordir, home dekor, makanan dan minuman dan produk bawang. Sedangkan pelaku usaha yang diajak, Riza Bordir dan Moringa Food.

“Saat mereka datang ke Kota Probolinggo untuk membahas kelanjutan kerja sama, maka kesempatan pula menawarkan produk lainnya. Semoga UMKM kota terus bergerak dinamis,” harap Nurkholis.

Secara detail, Kepala DKUMP Fitriawati menjelaskan terkait rencana kerja sama itu. Diantaranya, Moringa Food menjalin kerja sama untuk produk mie kelor Bali dalam penyediaan bahan baku (Kelor Serbuk) dengan nilai Rp. 5.000.000,00 per minggu untuk dikirim ke Bali.

Berikutnya, hubungan kerja sama Asosiasi Bawang Merah Indonesia Probolinggo dengan Pedagang Bawang Merah Bali. Kapasitas pengiriman 20 ton per bulan, rencananya akan dilakukan survei ke lokasi Probolinggo terlebih dahulu. Sedangkan hubungan bisnis antara UMKM produk camilan makanan dan minuman dengan beberapa pelaku bisnis di Bali.

Beberapa distributor seperti Bali ethnic fashion, Made Galeri fashion tertarik dengan bordir. Karena itu akan dilakukan kerjasama lebih lanjut, terkait dengan motif dan jenis kain yang akan digunakan.

Kegiatan yang dibuka oleh Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono di Aston Denpasar Hotel Convention Center ini, diikuti oleh 176 pelaku usaha dari Jatim dan Bali. Secara resmi ditandai dengan pemukulan Kendang Bali oleh Pj. Gubernur Adhy Karyono bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Iwan dan Kepala Disperindag Provinsi Bali I Wayan Jarta.

”Bali ini adalah provinsi tujuan misi dagang yang pertama pada 2024. Meski begitu, semangat pelaku usahanya sangat tinggi. Dan alhamdulillah misi dagang antara Jatim dan Bali kali ini mencapai Rp 425 miliar atau lebih tepatnya Rp 425.008.730.000,” ujar Pj Gubernur Adhy.

Total transaksi Rp 425 miliar tersebut, jumlah transaksi komoditas yang dijual Jatim mencapai Rp 301.199.730.000, dengan komoditas yang dijual yakni pakan ikan dan udang, benih tanaman, rokok, serta mesin TTG. Berikutnya ada daging frozen, beras, daging bebek, fashion, daging sapi, fillet dori, gurita, makanan ringan, buah-buahan, mesin jahit, bawang merah, pupuk, kedelai, dan kapulaga hijau.

Sementara itu, untuk jumlah transaksi yang dibeli Jatim sebesar Rp 123.809.000.000. di antaranya adalah komoditas kunyit kering, biji kopi, hasil perikanan, dan kelapa. (yul/pin)

BAGIKAN