Jelang Penilaian IGA 2024, Pemkot  Mantapkan Pengukuran Indeks Inovasi Daerah

2024

KANIGARAN — Dalam rangka persiapan penilaian Innovative Government Award (IGA) 2024, Pemkot Probolinggo melalui Bappeda Litbang melakukan Pemantapan Pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID)  pada aplikasi IGA, Senin (22/7) siang, di Puri Manggala Bhakti Kantor Wali Kota setempat, yang dibuka langsung oleh Penjabat Wali Kota Nurkholis.

Dalam sambutannya Pj Nurkholis menyampaikan, inovasi merupakan faktor penting untuk mendukung daya saing daerah, serta kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kemajuan inovasinya. Oleh karena itu, setiap pemerintah daerah didorong untuk mengubah penyelesaian masalah dengan cara-cara yang inovatif.

“Inovasi itu suatu keharusan, dan inovasi tidak hanya berkaitan dengan pelayanan publik. Tingkatan pada penilaian IGA setiap tahunnya juga berbeda, tapi saat ini dibatasi pada (inovasi) replikasi, yang sudah tereplikasi,” ujar Pj Wali Kota Nurkholis mengawali sambutannya.

Adapun saat ini, lanjutnya, jumlah inovasi yang terkirim melalui aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID) ada 65  inovasi. Dan masih ada beberapa PD yang belum maksimal memenuhi indikator-indikator tersebut dan ada juga PD yang tidak mengirimkan inovasinya.

“Inilah cara kita memamerkan potensi Kota Probolinggo di kancah nasional. Saya berharap besar terhadap komitmen, partisipasi dan kontribusi untuk selalu mengedepankan budaya kerja inovatif di lingkungan kerjanya. Kiranya perubahan tersebut akan mendukung pencapaian Kota Probolinggo untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Saya mohon kerjasamanya,” tegasnya.

Tak hanya dihadiri Pj Nurkholis, giat yang dimulai sekira jam 1 siang itu juga turut diikuti oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Wawan Soegyantono, Kepala Bappeda Litbang Diah Sajekti Widowati Sigit dan 50 orang peserta yang berasal dari Perangkat Daerah (PD)  di lingkungan Pemkot Probolinggo.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan nilai IID, serta memonitoring dan mengevaluasi implementasi inovasi daerah terkait kendala dan kelemahan PD dalam penyelenggaraan IID dalam melaksanakan pembinaan, pengelolaan dan keberlanjutan IID Kota Probolinggo.

Sementara itu Kepala Bappeda Litbang Diah mengatakan, pada tahun 2023 lalu  Kota Probolinggo berhasil mendapat penghargaan predikat sebagai Kota Terinovatif dalam ajang IGA 2023, dengan nilai 64,01 dan masuk 12 besar dari 90 kota se Indonesia.

“Semoga dengan kegiatan ini Kota Probolinggo tahun ini bisa mendapat kategori kota berinovatif,” harapnya.

Menggandeng narasumber seorang Perekayasa Madya dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jwa Timur, Heru Susanto menjelaskan prosedur teknis penilaian IID, termasuk poin-poin penting yang perlu disiapkan dalam menginput indeks inovasi. Acara diakhiri sesi tanya jawab membahas kendala dan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya penilaian indeks inovasi. (es/pin)

BAGIKAN