KADEMANGAN - Ketapang Night Culture yang digelar di Perum Kopian Kelurahan Ketapang, Rabu (22/5) malam diwarnai dengan puluhan pertunjukan kesenian budaya lokal. Diantaranya, tarian, peragaan busana, atraksi kolosal, bela diri serta musik khas daerah setempat. Festival yang diikuti oleh 5 RW dari kelurahan setempat ini, mendapat apresiasi dari Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis. Menurutnya, ajang kreativitas ini membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
“Malam ini kita saksikan wujud dari kreativitas dan inovasi yang lahir dan tumbuh di masyarakat. Multi effect dari festival ini sangat banyak, tidak hanya menunjukkan seni dan budaya, tapi juga ada UMKM yang menjual berbagai macam produk lokal. Dengan begitu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkap Pj Wali Kota Nurkholis.
Acara yang dimulai sekira pukul 19.30 WIB itu dibuka dengan Tari Gambir Anom. Diikuti dengan peragaan busana Pelangi Batik Kopian Barat dari kontingen RW 5. Tampilan batik ini memiliki corak dengan desain dan motif yang mempesona, beraneka ragam serta warna warni. Seperti pelangi yang menggambarkan keceriaan dan karakter warga.
Selanjutnya, ada atraksi pencak silat dari Persaudaraan OCC Pangastuti Probolinggo. Sejumlah atraksi kekuatan fisik seperti menghancurkan genting dan obor ditampilkan malam itu. Permainan uji ketangkasan ini menggambarkan semangat para kesatria yang memegang teguh nilai-niai kebajikan dan budi pekerti luhur.
Lalu, ada Komunitas Animal Lovers Probolinggo yang hadir memamerkan berbagai koleksi reptil dan unggas. Berikutnya, atraksi Kungfu Kera Sakti dan peragaan busana berbahan daur ulang plastik dari kontingen RW 4. Setelah itu, pertunjukan Kolosal Yuyu Kangkang dari kontingen RW 3 serta tampilan Fashion Etnik Budaya Nusantara dari kontingen RW 2.
Pamungkas, penampilan dari kontingen RW 1 dengan kesenian Ogoh-Ogoh yang diiringi musik Daul Khas Ketapang di atas kereta kencana. Tanpa ragu, Pj Wali Kota Nurkholis berbaur bersama warga dengan turut menaiki kereta kencana. Hal itu juga diikuti oleh Kepala Dispopar Rachmadeta Antariksa dan Camat Kademangan Gofur Effendy.
Menegaskan pernyataan Pj wali kota, Camat Gofur mengatakan bahwa festival ini bukan hanya sekedar hiburan tetapi juga meningkatkan sektor UMKM. “Terdapat produk-produk UMKM, kemudian ada kebudayaan yang ada di Kelurahan Ketapang bisa kita gali sekaligus untuk promosi,” ujarnya.
Salah satu peserta dari UMKM Poklahsar (Kelompok Pengolah Pemasar) Kelurahan Ketapang, Bambang mengungkapkan sangat terbantu dengan adanya bazar di festival ini. Sebab menjadi ajang promosi produk-produk usahanya.
“Kami mengembangkan dari ibu-ibu UMKM yang berhubungan dengan kelautan dan pertanian, sekaligus saya juga menyediakan bibit-bibit sayuran. Ada juga kopi dengan beberapa varian seperti kopi herbal dan kopi mangrove. Kemudian ada madu dan beberapa produk olahan makanan hasil laut. Dengan adanya bazar ini terbantu. Kita harus mempromosikan diri dan punya nilai jual,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pokmas Bromo Mandiri Kelurahan Ketapang, Bambang Supriyadi menyampaikan bahwa kedepannya Festival Kelurahan Ketapang ini akan menjadi pusat kegiatan gelar budaya di wilayah Kecamatan Kademangan.
“Dengan diadakannya kegiatan ini, saya berharap nantinya menjadi pusat dari kegiatan gelar budaya di Kecamatan Kademangan. Kalau kita bisa berkolaborasi dengan kelurahan lainnya kenapa tidak,” harapnya. (uby/dp)