Kirab Budaya Nawasena Rahayu Mira Asasta, Warga Berebut Gunungan Hasil Bumi

2024

KEDOPOK – Pj. Wali Kota Nurkholis mengikuti kirab budaya dengan menaiki kereta Kelabang Songo, yaitu sebuah kelompok seni musik duk-duk atau doul pada pagelaran Seni Budaya dan Pariwisata, Manggahi Nyadran Buddayah Leluhur di Kelurahan Kedopok pada Minggu (4/8) pagi.

Bertolak dari Kantor Kelurahan Kedopok, kirab menuju area GOR Kedopok di Jalan Mastrip, Kelurahan/Kecamatan Kedopok. Setibanya di sana rombongan kirab kemudian disambut dengan selawat dan pertunjukan tari dari sanggar Cokro Budoyo.

Pada momen itu, Pj. Wali Kota Nurkholis dan Camat Kedopok Imam Cahyadi tampak sesekali menyapa warga yang turut menyaksikan prosesi kirab tersebut.

“Luar biasa pagelaran seni budaya dan pariwisata di Kelurahan Kedopok ini. Semuanya terselenggara dengan baik. Terimakasih pak lurah dan pak camat,” ucap Pj Walikota Nurkholis.

Bapak satu anak itu juga mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Lurah Kedopok dan segenap jajaran atas inovasi pagelaran seni budaya dan pariwisata yang mengusung tema Nawasena Rahayu Mira Asasta (Masa Depan Cerah dengan Penuh Harapan dan Keselamatan Aman Makmur dan Sejaterah serta Sentosa). Nurkholis berharap, acara ini apat mengangkat budaya-budaya lokal sekitar, serta meningkatkan kreativitas masyarakat untuk mempromosikan budayanya.

“Inovasi yang dapat membangkitkan perekonomian masyarakat. Termasuk di dalamnya mengenalkan kembali budaya-budaya yang ada di masyarakat sekaligus membangkitkan UMKM di wilayah setempat,” terangnya.

Selain itu, tambahnya, dengan pagelaran seni budaya juga bisa menjadi magnet untuk menarik wisatawan datang dan berkunjung ke suatu daerah. Kedepan, ia mendukung acara seperti ini dilaksanakan setiap tahun.

“Semoga ke depan kita bisa melaksanakan (kegiatan ini) dengan lebih bagus dan meriah lagi. Sehingga masyarakat terhibur, masyarakatnya senang,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Pokja Ketupat Mas Kelurahan Kedopok, Ali Hardiansyah menyampaikan maksud dan tujuan giat tersebut agar masyarakat Kelurahan Kedopok khususnya, dapat mengembangkan sektor budaya dan pariwisata di wilayahnya.

Ali menambahkan, rangkaian kegiatan seni budaya dan pariwisata itu sudah dimulai sejak Jum’at (2/8) lalu, dimulai dari ziarah ke makam leluhur, tasyakuran dan istighosah. Kemudian dilanjutkan dengan giat senam bersama, bazar UMKM dan layanan pembuatan kartu UMKM dan NIB pada hari Sabtu (3/8).

“Puncaknya hari ini ada kirab tumpeng, tarian kelabang Cokro Budoyo dan seni Hadrah. Dan ditutup dengan perform dari New Nafa Musik,” terangnya.

Ali mengatakan, pagelaran seni dan budaya adalah salah satu cara efektif untuk melakukan komunikasi antara pencipta dan penikmat karya. Di sisi lain pagelaran ini juga sebagai alat penunjang kegiatan dasar yang bisa meningkatkan perekonomian UMKM Kelurahan Kedopok.

“Memberi hiburan pada masyarakat, menumbuhkan motivasi untuk berkarya seni, melestarikan budaya bangsa, dan memajukan UMKM di (Kelurahan Kedopok) ini,” tuturnya.

Tak sampai di situ, usai acara seremonial berakhir, tampak gunungan hasil bumi berupa pisang, bawang merah, tomat, oyong, terong dan jagung menjadi sasaran warga yang sudah menanti sejak pagi. Tak terkecuali, kalangan tua, muda, pria dan wanita, semua berebut mendapatkan salah satunya untuk dibawa pulang.

Seperti yang dilakukan Ahmad (27), ia mengaku berhasil mendapatkan beberapa sayuran dari gunungan hasil bumi tersebut. "Alhamdulillah buat tambah-tambah lauk di rumah," katanya. (es/uby)

BAGIKAN