MAYANGAN — Pembinaan kemandirian merupakan suatu wadah dalam mengembangkan minat dan bakat warga binaan pemasyarakatan (WBP) sebagai bekal mereka untuk kembali dan diterima oleh masyarakat. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Probolinggo bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Probolinggo memberikan kegiatan pelatihan berdasarkan unit kompetensi kejuruan membatik yang digelar di Aula dr. Sahardjo, Kamis (27/6).
Kegiatan pelatihan tersebut berlangsung selama 1 bulan mulai tanggal 1 sampai 31 Juli mendatang dan diikuti peserta warga binaan pemasyarakatan berjumlah 16 orang.
“Saya mengapresiasi, inilah yang namanya sinergitas antara Lapas Klas IIB dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Probolinggo. Ini adalah sesuatu yang luar biasa dan bisa dikembangkan kerja samanya dengan dinas-dinas lainnya. sehingga ke depan Lapas Klas IIB Probolinggo menjadi yang terbaik,” terang Penjabat Wali Kota Probolinggo, Nurkholis dalam sambutannya.
Nukholis juga memberikan masukan, Lapas Klas IIB Probolinggo bisa mulai melakukan pendataan terkait minat atau keahlian yang ingin dimiliki oleh warga binaan pemasyarakatan. Sehingga nantinya bisa menjadi masukan bagi kedua pihak yakni Lapas Klas IIB Probolinggo dan Pemkot Probolinggo dalam menjalin kerja sama.
“Dari pendataan ini nantinya akan ketemu apa yang menjadi minat mereka. Insyaallah mereka akan sungguh-sungguh ketika menjalani pelatihan sesuai minat mereka. Sehingga akan benar-benar menjadi bekal ketika pulang nanti. Saya yakin bakat-bakat itu luar biasa,” ujarnya.
Sementara, Kalapas Klas IIB Probolinggo Dadang Rais Saputro mengatakan kerja sama penyelenggaraan pelatihan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) sudah terjalin sejak tahun 2023.
“Di tahun 2023 lalu telah dilakukan pelatihan barbershop dan barista. Alhamdulillah, dari kegatan tersebut terus berjalan hingga sekarang ini, yang bisa menghasilkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Jadi kami dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ditarget untuk PNBP di tahun 2023 hampir sekitar Rp. 6 juta. Alhamdulillah terpenuhi berkat kerja sama ini,” ungkapnya.
Jika di tahun 2024 ini yang digelar adalah pelatihan membatik, lanjutnya, Kalapas berharap kerja sama ini bisa diarahkan untuk pelatihan kejuruan seperti teknik las dan otomotif. “Di tahun ini kami melaksanakan kerja sama lagi untuk pelatihan membatik bagi WBP yang berdomisili dan KTP Kota Probolinggo. Saya berharap untuk program-program selanjutnya, kami bisa berkolaborasi untuk pengembangan keterampilan bagi warga binaan kami,” ungkapnya.
Kalapas juga berpesan agar warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang mengikuti pelatihan ini, benar-benar mengaplikasikan keterampilannya dan tidak lagi mengulangi perbuatan yang dapat merugikan masyarakat.
“Terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin ini sehingga warga binaan kami bisa memperoleh keterampilan dan nantinya tidak mengulangi tinda pidana yang bisa merugikan masyarakat. Paling tidak mereka ini bisa mendapatkan pekerjaan melalui pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan di dalam lapas,” pesannya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Probolinggo, Budiono Wirawan, melalui pelatihan membatik diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian keluarga warga binaan nantinya ketika mereka kembali ke masyarakat.
“Selama 30 hari mereka mengikuti pelatihan membatik ini, saya yakin warga binaan ini bisa mengekspresikan bakatnya sehingga akan bermunculan motif-motif baru yang akan semakin memperkaya motif batik khas Kota Probolinggo. Mereka harus bisa hidup di masyarakat nantinya, jadi harus punya keahlian dan menjadi mandiri. Harapannya nantinya juga bisa mengurangi angka pengangguran dan menciptakan lapangan kerja baru,” tutupnya. (mir/pin)