Depok - Sebagai tanda bahwa Pemerintah Kota Probolinggo mempunyai komitmen untuk bersinergi dalam penanggulangan insiden siber, Penjabat Wali Kota Nurkholis hadir bersama 18 daerah lainnya dalam acara launching Computer Security Incident Response Team (CSIRT).
Kegiatan yang digelar Badan Siber dan Sandi Negara, Rabu (24/7) itu bertempat di Gedung Pusdiklat BSSN Depok, Jawa Barat. Orang nomor satu di kota ini menerima Surat Tanda Registrasi (STR) dari Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian.
“Saat ini semua mengakses berbagai layanan digital. Karena itu diperlukan tim khusus penanganan keamanan data dan informasi, serta penanggulangan insiden siber. Kita sudah memperoleh pendampingan dalam membentuk Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) di Kota Probolinggo,” ujarnya usai menerima STR tersebut.
Nurkholis juga meminta Kadiskominfo Aman Suryaman untuk mengikuti tahapan teknis lanjutan usai pembentukan CSIRT tersebut. Termasuk kolaborasi dan sinergitas setiap TTIS antar sektor, guna memperluas wawasan penanggulangan insiden dan peluang kerjasama dalam keamanan informasi.
“Dengan keberadaan CSIRT di daerah, maka Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) bisa berjalan dengan aman dan akuntabel. Karena program ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengamankan infrastruktur digital, di tengah isu yang berkembang tentang ancaman keamanan siber,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Budi Aria Setiadi menyebutkan bahwa Kementerian Kominfo perlu menyiapkan strategi dan langkah-langkah yang komprehensif, mulai dari antisipasi mitigasi hingga penanggulangan dan pemulihan bila terjadi insiden keamanan siber.
“Untuk menjawab kebutuhan tersebut khususnya pemulihan insiden keamanan siber, perlu dibentuk Computer Security Incident Response Team,” katanya.
Budi mengatakan, Kementerian Kominfo selaku leading sector bagi transformasi digital, menjalankan berbagai agenda prioritas untuk memastikan penyediaan akses digital bersifat inklusif dan memberdayakan serta mendorong seluruh masyarakat agar dapat memanfaatkan berbagai akses dan layanan digital tersebut secara bijak dan cerdas.
“Pembentukan CSIRT di daerah menjadi kepanjangan tangan BSSN dalam memperkuat ketahanan siber untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan, CSIRT ini adalah media untuk memastikan ruang siber Indonesia aman, yang mana cara kerjanya bersifat kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, hingga sektor pembangunan manusia.
Sebagai penutup, Hinsa pun memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang sudah membentuk CSIRT tersebut. (yul/pin)