Kanigaran - Kota Probolinggo berhasil mengungguli 30 kota dan kabupaten yang ada di Indonesia dalam kompetisi Nasional One Planet City Challenge (OPCC) 2024, hingga terus melaju ke babak final global. Tahun ini, OPCC diikuti oleh 359 kota di dunia yang berasal dari 48 negara. Diketahui secara berkelanjutan, Kota Bayuangga ini melakukan peningkatan aksi untuk menghambat laju perubahan iklim.
Pada tahun ini, kategori yang dinilai adalah ambisi dan aksi Kota Probolinggo dalam mengatasi dampak perubahan iklim. Probolinggo menjadi juara nasional karena telah menetapkan target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) jangka pendek pada tahun 2030 yang ambisius.
Salah satu wujud nyata yang dilakukan secara terus-menerus adalah penanaman pohon serta melakukan terobosan dalam pengelolaan lingkungan. Terbaru, pemecahan rekor MURI dengan menanam 20.000 pohon mangga yang berdampak positif pada pelestarian lingkungan.
“Kami sangat bangga menjadi pemenang OPCC tahun ini, dan berharap bisa menjadi pemenang global. Kompetisi ini adalah salah satu langkah kami untuk menurunkan emisi, memotivasi agar terus meningkatkan target dan aksi adaptasi iklim. Kami mengajak kota-kota lain untuk bersama-sama mewujudkan target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia,” kata Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis.
Ia menambahkan, jika kompetisi ini diadakan setiap dua tahun sekali. Sebuah kompetisi bergengsi bagi perwakilan daerah yang mengikutinya. Hal itu dikarenakan juri-juri yang dipilih juga sangat berkompeten, seperti dari pakar perkotaan dan peneliti perubahan iklim tingkat dunia seperti Bank Dunia.
Selain itu ada juga juri berasal dari United Nations Environment Programme (UNEP), United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), dan diketuai oleh leader WWF Cities, Dr Jennifer Lenhart. Selanjutnya, Kota Probolinggo berhak mengikuti babak final di ajang kompetisi tingkat global, yang akan diumumkan di Kairo, Mesir, pada November 2024 mendatang.
Menjadi Finalis Global OPCC 2024, Kota Probolinggo akan kembali bersaing bersama kota lain dari berbagai negara diantaranya, Amman Jordan, Can Tjo Vietnam, Cape Town Afrika Selatan, Cuenca Ekuador, Envigado Medelin Kolombia, Hamilton Kanada, Hermosillo Meksiko, Iskandar Malaysia, Istanbul Turki, La Antigua Guatemala, Makati City Filipina, Malmo Swedia, Monte Verde Costa Rica, Rosario Argentina, Probolinggo Indonesia, Renca Chilli, San borja Peru, San Fransisco USA, Sunderland City UK, Tampere Finlandia, Yaounde 3 Kamerun dan Zurich Swiss.
Lebih jauh Nurkholis menjelaskan jika saat ini posisi Kota Probolinggo berhasil menjadi wakil negara Indonesia untuk melaju dalam kompetisi persahabatan We Love Cities (WLC). "Nanti selama satu bulan mendatang (1-31 Oktober 2024) Pemkot Probolinggo sekaligus warga Kota Probolinggo dari semua kalangan harus membantu mempromosikan program-program untuk melawan perubahan iklim dan memberikan vote untuk Kota Probolinggo pada welovecities.org/city/probolinggo/. Kami sudah siapkan tim, agar kampanye yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan ini dapat juga dikampanyekan secara masif oleh warga Kota Probolinggo," ujarnya.
Nurkholis pun menegaskan jika keterlibatan masyarakat menjadi sangat krusial dalam ajang ini. Karena itu kolaborasi yang apik antara pemerintah dan masyarakat akan kembali menjadi kunci untuk menjadikan program ini berhasil.
"Selama satu bulan di Oktober mendatang, kampanye pelestarian lingkungan, pencegahan perubahan iklim hingga pengurangan emisi gas kaca akan terus kami sebarkan dengan aktif. Sehingga harapannya, ajang yang disebut juga dengan We Love Cities ini dapat menyebarkan pesan baik mengenai pentingnya melestarikan lingkungan ke khalayak yang lebih luas," pungkasnya.
Sementara itu, CEO WWF-Indonesia, Aditya Bayunanda mengatakan bahwa WWF-Indonesia mengucapkan selamat kepada Kota Probolinggo yang sudah menjadi pemenang nasional OPCC 2024 dan sekaligus memberikan semangat untuk melanjutkan kompetisi tingkat global.
“WWF-Indonesia percaya, setiap kota di Indonesia berperan penting dalam penurunan emisi guna mendukung pencapaian target nationally determined contribution (NDC) Indonesia, untuk itu penting bagi setiap kota di Indonesia mempunyai target dan aksi iklim yang ambisius,” kata Aditya.
OPCC merupakan kompetisi persahabatan antarkota di seluruh dunia, setiap kota berlomba-lomba untuk melakukan praktik baik dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Ajang ini menjadi salah satu kompetisi terbesar dunia sebagai upaya menghambat laju perubahan iklim.
Di Indonesia, Kompetisi OPCC disambut baik oleh kota-kota karena menjadi motivasi untuk menetapkan target iklim yang ambisius dan komitmen yang sesuai dengan Perjanjian Paris. Antusiasme ini juga ditunjukkan dengan banyaknya kota yang berpartisipasi dan menyelaraskan target mereka untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 °C. (yul/pin)