MAYANGAN – Kembali Penjabat Wali Kota Nurkholis roadshow menyerahkan santunan kematian bagi pelaku UMKM, Selasa (28/5) pagi. Ia didampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kota Probolinggo Lesmana Dwi Putra, Kepala DKUMP Fitriawati, Kepala Bappeda Litbang Diah Sajekti dan Kepala BPPKAD Ratri Dian Sulistyawati, camat beserta lurah setempat.
Mereka menuju ke 5 lokasi, diantaranya rumah almarhum Moch. Djumadi di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Mangunharjo. Istri penjual kopi ini berencana melanjutkan usaha suaminya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Kami datang menyerahkan santunan BPJS Ketenagakerjaan bagi UMKM yang meninggal. Nilainya Rp. 42 juta ditransfer ke rekening ibu sebagai ahli warisnya. Semoga program ini bermanfaat dan bisa melanjutkan usahanya,” ujar kepala daerah ini.
Selain memberikan santunan kematian bagi UMKM, Nurkholis juga berpesan agar mereka yang melanjutkan usaha almarhum bisa dicover pula program BPJS Ketenagakerjaan. Ia meminta Kepala DKUMP Fitriawati untuk mengawal para UMKM ini agar tetap eksis dan memperoleh pembinaan lanjutan.
“Total UMKM yang terdata dan memiliki kartu e-UMKM ada 7.700, sejumlah 4.500 sudah dicover BPJS Ketenagakerjaan. Secara bertahap sisanya juga bakal diajukan agar bisa tercover program tersebut. Termasuk usulan pengganti UKM yang meninggal,” imbuh Nurkholis di sela-sela penyerahan santunan itu.
Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju rumah almarhumah Eva Yulifia, penjual donat. Lokasinya berada di Jalan Hayam Wuruk 1 Kelurahan Jati. Usaha yang dirintisnya akan dilanjutkan anaknya Revansyah. “Terima kasih Pak Pj Wali Kota, program BPJS Ketenagakerjaan ini bermanfaat bagi kami. Termasuk untuk melanjutkan dan mengembangkan usaha kedepannya,” ujarnya.
Berlanjut ke rumah almarhumah Tunami, penjual sayur dan ikan keliling di Jalan Sunan Ampel Kelurahan Jrebeng Lor. Mereka diterima oleh kedua anaknya. Ada yang sudah bekerja dan satu lagi masih kuliah di Poltekkes Malang. “Karena saya bekerja dan adik masih kuliah, maka tidak mungkin usaha ibu jualan dilanjutkan. Terima kasih, santunan ini membantu kami untuk membiayai pendidikan adik,” ujarnya.
Lokasi keempat, di rumah almarhum Herpendik, pemilik usaha cake dan roti. Selain dikenal sebagai sosok yang suka berbagi ilmu kepada UKM pemula dengan nama sedekah ilmu, almarhum juga sering mengajak tetangganya untuk bekerja kala mendapat pesanan dalam jumlah besar.
“Saya seorang guru, jadi tidak bisa melanjutkan usaha yang lumayan besar ini. Apalagi wasiatnya juga demikian. Terima kasih Pak Pj Wali Kota sudah silaturahmi dan menyerahkan santunan ini,” ujar istrinya.
Tujuan terakhir menuju ke rumah almarhumah Sulastri di Jalan Flamboyan Kelurahan Pilang. Rombongan Pj wali kota ditemui suaminya, Muhlas yang bekerja di PT Eratex Djaja. Ia bercerita jika dirinya hampir pensiun dari perusahaan garmen tersebut. Karena itu usaha selep tepung akan dilanjutkan olehnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Lesmana Dwi Putra menuturkan jika santunan kematian ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah melalui jaminan sosial bagi pelaku UMKM. Santunan yang diberikan hari ini karena faktor sakit, sehingga nilai yang diterima sejumlah itu.
“Sejauh ini tidak ada kendala dalam proses klaimnya, karena langsung masuk rekening ahli waris begitu berkasnya lengkap. Kepedulian Pemerintah Kota Probolinggo bagi UKM ini terus berlanjut di tahun ini. Sejak bulan Januari lalu ada penambahan 1.400 peserta. Termasuk akan ditambahkan sebagai pengganti bagi pelaku yang resiko meninggal ini,” imbuhnya. (yul/dp)