MAYANGAN—Bertempat di Alun-alun, malam penganugerahan lomba cipta desain motif batik khas Kota Probolinggo tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Probolinggo dalam rangkaian gelaran Semipro (Seminggu di Kota Probolinggo), sukses digelar dan mendapat sambutan positif dari masyarakat, Rabu (3/7) malam.
Acara penganugerahan ini terasa istimewa, selain sebagai upaya pelestarian dan pengembangan kreasi serta desain motif khas batik Kota Probolinggo. Juga karena kegiatan ini dilaksanakan melalui partisipasi dan dukungan dari para sponsorship atau donator yang terdiri dari para pengusaha, BUMN, perbankan dan komunitas batik Kota Probolinggo. Maka tak heran, Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para sponsorship/donatur tersebut.
“Terima kasih atas dukungan dan dedikasinya dalam rangka pengembangan batik Kota Probolinggo. Semoga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan promosi batik Kota Probolinggo sebagai kearifan lokal yang semakin mengglobal di kancah nasional maupun internasional,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.
Nurkholis menyakini, kegiatan seperti ini akan memicu kreativitas untuk memunculkan motif-motif baru yang akan semakin memperkaya corak dan motif yang sudah ada dengan tetap memunculkan anggur dan mangga sebagai ikon utama. Sehingga gairah berkarya dan kecintaan masyarakat terhadap pelestarian budaya batik khas Kota Probolinggo semakin meningkat.
Batik Kota Probolinggo, lanjutnya, membutuhkan motif batik yang lebih beragam, menggambarkan keunikan, keanekaragaman seni budaya, sejarah dan pariwisata yang ada di Kota Probolinggo yang merefleksikan suatu zaman dan tuntutan gaya hidup. Seperti, kemeja, blouse, busana muslim, blazer, seragam kerja, scarf, merchandise khas dan lain sebagainya.
“Nantinya, para ASN akan mempelopori memakai batik khas Kota Probolinggo ini, agar lebih dikenal masyarakat luas. Sehingga bisa menggerakkan perekonomian dan pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo,” terangnya.
Nurkholis juga menambahkan, setiap daerah memiliki ciri khas batik dan batik produk lokal Kota Probolinggo tidak kalah bersaing dengan daerah lainnya. “Kuncinya adalah mempromosikannya. Agar hasil karya dari kegiatan ini tidak hanya disimpan namun harus jadi sesuatu yang memberi manfaat kepada masyarakat. Serta semakin dikenal luas baik di tingkat regional, nasional dan internasional,” tandasnya.
Mendukung yang disampaikan Penjabat Wali Kota Probolinggo, Budi Wirawan selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Probolinggo, mengatakan perhelatan bergengsi ini menjadi kesempatan bagi para pelaku IKM dan UMKM batik dalam meningkatkan daya saing dan fasilitasi promosi.
“Insyaallah nantinya corak baru hasil karya pemenang lomba ini akan kita ajukan untuk menjadi pertimbangan sebagai salah satu pakaian batik khas Kota Probolinggo. Bukan hanya untuk para ASN saja tetapi juga perusahaan, perbankan maupun pelajar sekolah di lingkup Pemerintah Kota Probolinggo,” ungkapnya.
Lomba cipta desain motif khas batik Kota Probolinggo ini diikuti 109 peserta dan telah melewati proses seleksi dari bulan Mei lalu, terdiri dari masyarakat umum sebanyak 28 orang, pelajar sebanyak 31 orang dan pembatik sebanyak 50 orang.
Pada penganugerahan ini, terpilih 10 karya terbaik yang kemudian akan dipilih 6 pemenang lomba desain terbaik berdasarkan penilaian juri. Adapun juri pada lomba ini terdiri dari Penjabat Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, Rr. Dewi Maharani Eka Putri, Wirasno selaku Ketua Asosiasi Pengrajin Batik Jatim (APBJ Jatim), dan Peni Priyono budayawan Kota Probolinggo.
Turut hadir pada kegiatan ini, Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, jajaran Forkopimda, Penjabat Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, Ketua APBJ Jatim, pejabat dan kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo, instansi vertikal, BUMN, pengusaha, perbankan, dan komunitas batik Kota Probolinggo. (mir/uby)