Malam Ramah Tamah, Desainer dan Pembatik Apresiasi Upaya Dekranasda Bangkitkan Batik Kota Probolinggo

2024

Kanigaran - Puluhan peserta Surabaya Fashion Parade (SFP) 2024 yang tergabung dalam komunitas desainer dan pembatik Kota Probolinggo berkumpul kembali dalam acara Malam Silaturahmi Pelaku Fashion pada Kamis (19/9) malam di Rumah Jabatan Wali Kota Probolinggo. Mengusung tema “Berkolaborasi Wujudkan Mimpi Mewujudkan Batik Kota Probolinggo”, digelarnya silaturahmi ini sebagai penguat komitmen dan konsistensi pemerintah dalam membangkitkan pesona batik di Kota Probolinggo.

Di Surabaya Fashion Parade (SFP) Agustus lalu di Surabaya, Kota Probolinggo untuk pertama kalinya terpilih dalam event tahunan berskala internasional tersebut. Dekranasda Kota Probolinggo menggandeng 8 pembatik dan 7 desainer lokal, termasuk 2 desainer ternama asal Surabaya, yakni Yusi Martha dan Albert sebagai mentor.

SFP diikuti oleh 10 model dengan nama besar diantaranya Puteri Indonesia 2022 Dinda Cresheilla yang menggunakan Batik Ayuning Jagad dan Puteri Indonesia Jatim 2023 Yasinta Aurellia yang memakai Batik Bunga Latar Banji. Mereka membawakan tema batik 'Bright Light Kota Probolinggo' atau yang memiliki makna 'Membangkitkan Wastra Batik di Kota Probolinggo'.

“Pada malam hari ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas dukungan dan kolaborasi antara Pemerintah Kota Probolinggo dengan pembatik dan desainer. Pada Surabaya Fashion Parade (SFP) kemarin, Kota Probolinggo mengangkat tema 'Bright Light Kota Probolinggo' dengan harapan batik Probolinggo akan bersinar,” ucap Dewi Mahari Nurkholis selaku Penjabat Ketua Dekranasda Kota Probolinggo.

Harapan yang sama datang dari para pembatik malam itu. Mereka berharap pemerintah terus mendorong promosi batik dalam ajang-ajang bergengsi. Karena bagaimana pun, keikutsertaan dalam event-event seperti itu akan membawa dampak baik bagi pelaku batik Kota Probolinggo.

“Saya mewakili perajin batik yang ada di Kota Probolinggo mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan Pemerintah Kota Probolinggo yang sangat membantu perajin batik mulai dari nol sehingga bisa berkarya dan mengikuti Surabaya Fashion Parade 2024 di Surabaya. Terlebih dengan bergulirnya pelatihan-pelatihan dan pemasaran yang sudah diwadahi oleh Dekranasda Kota Probolinggo, baik itu secara offline mupuan online,” ujar Mulyono pemilik Galeri Batik Larasati Kota Probolinggo.

Pria yang akrab disapa Pak Breng itu juga berharap dukungan ini tidak berhenti sampai di sini, tapi akan berlanjut supaya Batik Probolinggo lebih dikenal secara regional, nasional bahkan internasional.

Dalam kesempatan itu juga dimeriahkan dengan pemberian penghargaan secara simbolis kepada para mentor, yaitu Yussi Marta, Alben Ayub, dan Agung Sudir. Kemudian penghargaan kepada desainer, yaitu Vivin Nur Fithria dan Muchlis Anshori. Terakhir, penghargaan kepada para pembatik yaitu Martha Batik Anggur dan Wasis. 

Agenda malam silaturrahmi kemudian ditutup dengan ramah tamah. Sembari duduk di meja makan, para tamu undangan nampak menikmati waktu makan malam bersama Pj. Wali Kota Nurkholis dan Pj. Ketua Dekranasda Dewi Maharani Nurkholis. Turut hadir dalam acara Sekda Kota Ninik Ira Wibawati, Kepala BPS Mouna Sri Wahyuni, para asisten, staf ahli, dan kepala perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kota Probolinggo. (uby/pin)

BAGIKAN