Manfaatkan Biopori, Warga Proklim Kelurahan Jati Punya Banyak Inovasi

2024

MAYANGAN - Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Lingkungan Hidup terus mendorong masyarakat menjadi inisiator sejumlah gerakan adaptasi dan mitigasi wilayah untuk pengendalian dampak perubahan iklim melalui inovasi program Aksi Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim dengan Perbanyak Biopori Lubang Besar (Si Mak Ngebor Luber).

Gerakan Si Mak Ngebor Luber dilaksanakan di Program Kampung Iklim (Proklim) RW 02 Kelurahan Jati Kecamatan Mayangan, Senin (15/7). Penjabat Wali Kota Probolinggo, Nurkholis menilai biopori menjadi solusi konservasi tanah yang mempunyai banyak manfaat, antara lain menjadi solusi bagi timbunan sampah organik menjadi alternatif pengomposan sampah organik rumah tangga.

Tentunya, pengurangan sampah organik ini perlu peran serta dari masyarakat. Pembuatan biopori perlu terus digalakkan dan ditularkan ke lokasi-lokasi yang lainnya, sehingga hasilnya akan terlihat nyata. Masyarakat harus memahami bahwa sampah merupakan tanggung jawab kita bersama dan bukan hanya pemerintah.

“Luar biasa inovasi ini. Ada 2 hal yang bisa dicapai dari kegiatan ini. Yang pertama, yang berkaitan dengan perubahan iklim dan manfaat dari kumpulan sampah-sampah menjadi kompos. Mudah-mudahan ke depan tidak hanya di Kelurahan Jati saja, kalau bisa di seluruh kelurahan dan perkantoran di Kota Probolinggo bisa meniru agar kedepannya Kota Probolinggo bisa terbebas dari banjir,” terang Nurkholis dalam sambutannya.

Nurkholis juga mengajak para kader dan masyarakat untuk lebih meningkatkan perannya dalam mengelola sampah yang sudah menjadi permasalahan serius hampir di semua kota di Indonesia. “Kampung Proklim RW 02 harus tetap berkelanjutan dan harus semakin meningkat dalam pengelolaan lingkungannya dengan terwujudnya kampung edukasi lingkungan yang hijau, asri dan mandiri. Mari galakkan berbagai langkah dan upaya untuk mendorong program-program pengurangan dampak perubahan iklim dengan kekuatan sinergitas antar pemangku kepentingan dan juga potensi kearifan lokal yang kita miliki,” ajaknya.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Retno Wandansari mengatakan, kegiatan ini untuk meningkatkan resapan air di lingkungan permukiman yang menjadi usulan program kampung iklim. Juga untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan kader dalam pengurangan sampah organik rumah tangga.

“Saya berharap RW 02 Kelurahan Jati bisa menjadi lokasi percontohan dan edukasi untuk wilayah atau kampung lainnya di Kota Probolinggo. Karena peran serta dan partisipasi serta inovasi dari masyarakat yang dibutuhkan untuk mendorong program pengurangan dampak perubahan iklim,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Kader lingkungan RW 02 Kelurahan Jati Kecamatan Mayangan Muhammad Ningrum memaparkan beberapa inovasi yang dimiliki, antara lain Kampung Say (kampung Sayur) yaitu sebuah inovasi peningkatan ketahanan pangan dengan menggunakan lahan kosong menjadi KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) yang selama ini tidak dimanfaatkan dan belum terkelola dan dirawat oleh warga RW 02. Penerima manfaatnya diutamakan balita stunting secara gratis melalui Posyandu.

Inovasi lainnya, lanjutnya, Kari (Kampung Biopori) yaitu inovasi lubang resapan biopori yang didasari permasalahan kondisi permukiman yang sering terjadi genangan air hujan dikarenakan berkurangnya area resapan air. Biopori ini juga bisa menjadi tempat pengomposan dari sampah organik rumah tangga. Hasil pupuk kompos digunakan untuk memenuhi kebutuhan pupuk untuk KRPL dan sekitarnya.

“Kebetulan di RT 05 RW 02 untuk mempercepat resapan air dibutuhkan biopori, dan sudah ada sekitar 75 titik. Di 6 titik ada inovasi terbaru media biopori menggunakan kaleng bekas cat 5 kg. Selain itu di RT 04 RW 02 ada pendaur ulangan sampah plastik yang dapat dimanfaatkan menjadi barang-barang yang bernilai jual,” ujarnya.

Ningrum juga menambahkan pihaknya mengajukan proposal agar diberikan RTH (ruang terbuka hijau) dengan memanfaatkan tanah aset milik Pemerintah Kota Probolinggo di wilayah RW 02 Kelurahan Jati. “Harapannya, RTH selain menjadi hutan kota yang memang kami butuhkan, juga menjadi taman bermain bagi anak dan keluarga. Di wilayah RW 02 juga banyak UMKM sehingga nantinya di RTH ini bisa digunakan untuk ruang display mereka agar bisa mensejahterakan UMKM tersebut,” tutupnya.

Hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Daerah Kota Probolinggo drg. Ninik Ira Wibawati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wawan Sugyantono, Sekretaris Camat Mayangan dan jajarannya, Lurah Jati dan jajarannya, Kader lingkungan dan masyarakat di RW 02 Kelurahan Jati. (mir/pin)

 

 

BAGIKAN