KEDOPOK – Begitu memasuki lahan buah melon hidroponik, Pj Wali Kota Nurkholis langsung terbersit keinginan mengembangkan program serupa di lahan aset pemkot. Apalagi konsep green house saat ini banyak diminati, karena buah hidroponik minim pestisida sehingga lebih sehat.
Sabtu (9/3) siang, ia meluncur ke lokasi green house, Malik Green di Jalan Bengawan Solo, Kelurahan Kareng Lor untuk memanen buah melon berwarna kuning. Buah melon jenis King Sho Taiwan dengan berat 2,5 kilogram dan tingkat kemanisan 12,5 brix itu langsung dicicipi. Selain rasanya manis dan segar, ada pula buah melon berukuran besar dengan berat 6 kg.
“Konsep green house melon hidroponik merupakan program budidaya melon yang inovatif. Sekaligus menjadi wisata edukasi yang dapat meningkatkan daya saing dan daya tarik tersendiri. Ke depan, jangan hanya dijadikan sebagai tempat menanam, tapi kembangkan sebagai tempat pelatihan bagi anak-anak muda,” ujarnya
Pria kelahiran Banyuwangi ini meminta Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) menangkap peluang dengan turut memanfaatkan lahan aset milik Pemkot. Bisa juga ditanami buah yang menjadi ikon kota seperti mangga maupun anggur.
“Ini suatu tantangan, tanah pertanian lahan aset pemkot yang mungkin masih tidur dan belum dipakai, bisa dikerjakan. Mari kita kembalikan kejayaan Kota Probolinggo dengan ikon Bayuangga-nya. Sekaligus menjadi potensi wisata petik buah atau agrowisata,” pintanya.
Didampingi Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegyantono, Asisten Pemerintahan Madihah, Kepala DKPPP Aries Santoso dan Camat Kedopok Imam Cahyadi, Nurkholis tampak antusias memetik buah melon tersebut.
Pemilik green house, Agus Malik di hadapan Pj Nurkholis menceritakan awal mula ketertarikannya menanam buah melon. Kala itu pandemi Covid-19 tahun 2020, ia diberhentikan dari perusahaan tempatnya bekerja. Agus putar haluan merambah dunia pertanian dengan harapan, sektor pertanian menjadi role model bagi anak-anak muda milenial di Kota Probolinggo.
“Sektor pertanian itu potensi uangnya banyak, perputaran uangnya juga cepat, kalau kita tahu ilmu budidaya dan marketingnya,” katanya.
Pria kelahiran 1992 itu menuturkan, ia menanam buah melon diatas lahan sewa seluas 660 meter persegi dengan 5 varietas melon. Yakni King Sho, Sweed Net, Adinda, Inthanon, dan Langkawi yang dibudidayakan secara hidroponik di dalam green house. Seluruh varietas ini diklaim lebih unggul dibandingkan melon yang ditanam secara konvensional di areal pertanian. (es/dp)