PROBOLINGGO - Kota Probolinggo patut berbangga karena menjadi salah satu jujugan acara kumpul bersama komunitas fotografi internasional. Ya, Kota Probolinggo menjadi destinasi ketiga giat Gathering dari Photography Society of America (PSA) dan Art Photography of Indonesia yang berjumlah 222 orang dari 22 negara yang berbeda.
Tiba di Kota Probolinggo pada Jumat (26/7) siang, mereka langsung diajak melihat Gereja Merah dan Kelenteng Sumber Naga yang kaya akan nilai historis. Malamnya, mereka menuju Wisata Mangrove BJBR yang terletak di Pelabuhan PPP Mayangan untuk jamuan makan malam sekaligus acara penyambutan.
Penjabat (Pj) Nurkholis beserta jajaran menyambut mereka secara langsung. Dengan kedatangan mereka ke Kota Probolinggo, Pria yang juga akrab dengan dunia fotografi ini berharap dapat lebih mengembangkan potensi wisata Kota Probolinggo.
“Beberapa rangkaian acara yang kami sajikan, semoga dapat dieksplor secara maksimal oleh teman-teman fotografi semua. Dan jangan lupa setelah di foto disebarluaskan ke seluruh dunia, agar dunia tahu bahwa Kota Probolinggo mempunyai wisata yang indah,” harap Nurkholis.
Christopher Green, Konsulat Jenderal AS di Surabaya juga turut hadir menyapa jajaran Pemkot Probolinggo dan PSA. Green menyampaikan bahwa acara ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga hubungan diplomatik antara Indonesia-AS. “Hubungan diplomatik Indonesia-AS sudah berlangsung lama, termasuk di dunia pendidikan, seperti contohnya ialah pertukaran pelajar. Saya mengapresiasi bahwa hubungan antara dua negara ini bisa dilakukan melalui dunia fotografi. Terima kasih Bapak Nurkholis yang telah mengundang kami menjadi bagian dari kegiatan malam ini,” kata Green yang fasih berbahasa Indonesia ini.
Ucapan terima kasih mendalam juga diungkapkan oleh J.R Schnetzel, Presiden PSA. Dirinya sangat menikmati acara yang disajikan oleh Pemkot Probolinggo, “Selain itu, dengan mengikuti kegiatan ini saya punya teman baru, juga bertemu dengan teman lama. Selama beberapa hari ini saya memgamati bagaimana anda sekalian, yang berasal dari negara yg berbeda, semakin akrab satu sama lain. Nikmatilah perjalanan ini dan tunjukkan foto terbaik kalian,” ucap Schnetzel bersemangat.
Diketahui, Photo Gathering PSA ini merupakan kali kedua digelar. Agenda pertama diadakan di India dan yang kedua di Indonesia. Di Indonesia sendiri, rangkaian acara dimulai dari Yogyakarta lalu menuju ke Surakarta dan terakhir ke Kota Probolinggo.
Agatha Bunanta, International Relationship Vice President PSA sekaligus Direktur dari Art Photography of Indonesia, mengatakan bahwa Kota Probolinggo menjadi salah satu tujuan PSA karena pihaknya ingin mengangkat kesenian dan wisata Kota Probolinggo, “Mungkin selama ini Kota Probolinggo dijadikan tempat transit untuk wisata Bromo ya, jadi kami hadirkan anggota PSA untuk memotret, lebih paham lagi dengan Kota Probolinggo dan mengenalkan wisata dan kesenian asli Kota Probolinggo dengan membagikan hasil karya mereka ke seluruh dunia,” jelas Agatha.
Sementara itu, salah satu anggota PSA, Michael Smith mengungkapkan sangat menikmati kunjungannya di Indonesia, khususnya Kota Probolinggo. Ia sendiri sudah menjadi bagian dari PSA semenjak dua tahun terakhir, dan ini kali pertama dirinya mengikuti photo gathering yang digelar PSA.
“Saya baru pertama kali ke Indonesia, dan ke Kota Probolinggo, sambutannya sangat luar biasa. Kota ini memiliki wisata yang cukup unik, Gereja Merah dan Kelenteng Sumber Naga memiliki nilai sejarah yang luar biasa, infrastrukturnya masih sangat terjaga meskipun sudah ada sejak jaman kolonial. Terpenting, yang saya sangat apresiasi adalah orang-orangnya. Indonesia memiliki orang-orang yang sangat ramah dan suka tersenyum,” pungkas Smith.
Kunjungan ini akan berlangsung selama 2 hari hingga Sabtu (27/7), dimana ratusan fotografer tersebut diajak untuk mengeksplor Kerapan Sapi Brujul dan menanam mangrove di Pantai Permata Pilang sebelum mereka bertolak ke Gunung Bromo. (sit/pin)