Musrenbang Kota Mengarah pada Visi sebagai Kota Logistik

2024

KANIGARAN - Agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Kota Probolinggo resmi dibuka oleh Penjabat Wali Kota Nurkholis pada Kamis (21/3) pagi di Puri Manggala Bhakti. Bersama dengan Sekda drg. Ninik Ira Wibawati dan Kepala Bakorwil V Jember Nana Fadjar Prijantoro, musyawarah tersebut membahas mengenai Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045.

Dalam sambutannya, Pj Nurkholis menjelaskan bahwa visi RPJPD Kota Probolinggo 2025-2045 adalah menjadi kota logistik yang tangguh, maju, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, dirinya meminta kepada peserta musrenbang untuk menentukan arah pembangunan yang sejalan dengan visi tersebut.

“Jadi untuk 20 tahun ke depan, mulai hari ini sudah dipikirkan ketika mau menuju visi ke sana. Jangan visinya kota logistik tetapi tidak ada satupun indikator yang mengarah ke sana. Bappeda dan OPD-OPD sudah harus diarahkan ke sana, semua mendukung Kota Probolinggo sebagai kota logistik,” tuturnya.

Bersama dengan visi tersebut juga telah ditetapkan 5 misi pendukung, diantaranya sumber daya manusia yang unggul berdaya saing, masyarakat yang mandiri dan sejahtera, misi ketiga transformasi ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Selanjutnya,  pemerintah yang adaptif, pelayanan publik prima, serta yang terakhir integrasi infrastruktur, konektivitas dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Musrenbang saat ini bertema Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Dan Kemandirian Daerah Melalui Penguatan Ekonomi Inklusif Yang Didukung Pemenuhan Infrastruktur. Sebagai Kepala Daerah, ia mencermati satu permasalahan prioitas yang perlu mendapat perhatian. Yaitu ketimpangan pendapatan karena tidak meratanya hasil pembangunan di Kota Probolinggo. “Ketimpangan pendapatan yang biasa disebut angka Gini Ratio yang saat ini justru meningkat menjadi 0.347 dari data awal tahun 2018 sebesar 0,311. Saya harap ini menjadi salah satu prioritas utama yang perlu diselesaikan, mengingat bahwa hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat secara merata,” pesannya.

Sementara itu Kepala Bakorwil V Jember, mewakili Pj Gubernur Jawa Timur, memaparkan data pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur yang menurutnya merupakan terbesar kedua di tingkat nasional. “Peparasi total PDRB dan konstelasinya terhadap PDB Nasional tahun 2023, Jawa Timur penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa dan secara nasional,” katanya.

Acara tersebut juga diisi dengan pemberian santunan kepada anak yatim dan ditutup dengan penandatanganan hasil kesepakatan musrenbang RKPD Kota Probolinggo. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Bakorwil V Jember Provinsi Jawa Timur, Kepala Bappeda Litbang, Kepala BPPKAD, Inspektur, Kepala DKUP, Kepala Dinsos P3A, TP PKK Kota Probolinggo, kelompok disabilitas, DPD LPM, Forum CSR dan Institut Ahmad Dahlan. (dy/dp)

BAGIKAN