Pemkot Ajak Peran Ibu Untuk Cegah dan Turunkan Stunting

2024

KANIGARAN - Kasus stunting di Kota Probolinggo diketahui masih cukup tinggi. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo Dewi Maharani Nurkholis saat membuka acara berjudul Peranan Wanita dalam Mendukung Penurunan Stunting, Selasa (16/7) pagi di Puri Manggala Bhakti.

“Stunting di Kota Probolinggo masih tinggi, data hingga tanggal 3 Juli yakni sebesar 11,6%. Untuk itu dalam menurunkan angka stunting perlu peran serta dan dukungan semua pihak terutama intervensi kepada sasaran langsung,” terang Maharani.

Dihadapan peserta yang terdiri dari ibu balita dan anggota pengurus organisasi wanita di Kota Probolinggo itu, Penjabat Ketua TP PKK mengutarakan 4 peran yang bisa dilakukan para wanita untuk menurunkan stunting. Diantaranya, menjadi ibu asuh dengan pemberian kudapan tinggi protein, memberi sosialisasi kepada masyarakat. Berikutnya, menggerakkan masyarakat untuk rutin datang ke posyandu dan memantau perkembangan balita stunting. Melalui kolaborasi dan strategi tersebut, Dewi Maharani yakin angka stunting di Kota Probolinggo bisa semakin ditekan.

"Dengan adanya peran ibu-ibu semua, kita semua berharap pergerakan prevalensi stunting di Kota Probolinggo segera turun,” ungkapnya.

Melanjutkan, Kepala Dinkes P2KB setempat, dr. NH Hidayati kembali menegaskan arahan dari Penjabat Ketua TP PKK terkait kehadiran ibu balita ke posyandu. Menurutnya, persentase pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu masih jauh dari angka sempurna. “Dimana sasaran balita yang hadir dan dilakukan pengukuran masih 64% dan intervensi pemberian makanan tambahan (PMT lokal) kaya protein hewani diberikan kepada balita gizi kurang,” terang dr. Ida sapaan akrabnya.

Pada kesempatan itu juga diberikan pemberian makanan tambahan bagi peserta ibu balita. Yang berisi kacang hijau, vitamin, bubur bayi, biskuit serta susu. Turut hadir menjadi narasumber adalah dokter spesialis anak dari RSUD dr. Mohamad Saleh yakni dr. Novi Rahayu Arianti. Dokter spesialis anak lulusan Universitas Airlangga itu menjelaskan mengenai pemantauan dan pencegahan stunting pada balita.

“Ada beberapa materi yang akan kita habis hari ini ibu-ibu, yakni pengertian pertumbuhan dan perkembangan balita, berikutnya cara penilaian dan memantau pertumbuhan dan perkembangan balita. Lalu ada pencegahan dan pengendalian balita stunting, terakhir tentang Pemberian Makanan Bayi dan Anak atau PMBA," terang dokter yang juga anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia itu. (dp/pin)

BAGIKAN