MAYANGAN - Pemerintah Kota Probolinggo melakukan kunjungan lapangan ke distributor dan kios pupuk bersubsidi di wilayah kota, Jumat (22/11) siang. Hal ini untuk memastikan ketersediaan serta kesesuaian harga pupuk bersubsidi dengan ketentuan pemerintah. Kegiatan dipimpin langsung oleh Penjabat Wali Kota Probolinggo M. Taufik Kurniawan serta melibatkan Tim Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida Bersubsidi. Diantaranya perwakilan dari Polres Probolinggo Kota, Kodim 0820, Kejaksaan Negeri, serta perangkat daerah terkait.
Dalam kunjungan tersebut, beberapa lokasi yang menjadi tujuan meliputi distributor CV Surya Alam Raya di Jalan Panglima Sudirman, Kios Pupuk Toko Sriwijaya di Jalan Pahlawan, Kios Pupuk UD. Sumber Tani di Jalan Mastrip serta Kios Pupuk Sumber Pertanian di Jalan Mangga, Sumber Wetan.
Tim menyampaikan beberapa pertanyaan kepada pemilik usaha. Antara lain, mencakup ketersediaan stok pupuk bersubsidi, progres penyaluran, mekanisme distribusi, kendala yang dihadapi serta memberikan masukan terkait optimalisasi penyerapan pupuk oleh petani.
Di sela kunjungan, Penjabat Wali Kota Probolinggo M. Taufik mengungkapkan bahwa stok pupuk bersubsidi di Kota Probolinggo masih dalam kondisi aman. Bahkan, dari hasil pengamatan menunjukkan adanya stok berlebih dikarenakan beberapa faktor, salah satunya karena belum masuknya musim tanam.
“Aman, distributor aman, di agen aman. Nggak ada kelangkaan, justru berlebih, akhirnya mereka agak kesulitan malah door to door ke petani-petani, nah mungkin petani sendiri ternyata ada kendala terkait keuangannya petani dan memang belum masa tanam ya. Jadi mereka masih belum perlu,” terangnya.
Penjabat Taufik juga berpesan kepada para pemilik kios dan distributor agar selalu mengomunikasikan ketersediaan pupuk bersubsidi kepada kelompok tani dan petani mitra. Hal ini penting untuk memastikan pupuk bersubsidi dapat terserap secara optimal oleh petani.
“Pesannya adalah pemilik kios juga tentunya lebih aktif untuk mengimbau ke petani. Ternyata ada yang petani tidak tahu bahkan termakan isu dibilang stok langka, padahal ada. Jadi tentunya komunikasi agen ke petani-petani itu bisa ditingkatkan lagi lah, kalau perlu petani kan sekarang sudah punya handphone ya mungkin bisa diusulkan ada grup whatsapp-nya,” pesan Penjabat Taufik.
Turut mendampingi kegiatan, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan Fitriawati. Ia mengungkapkan tingkat penyerapan pupuk bersubsidi oleh petani jenis Urea telah mencapai 76 persen, sementara pupuk jenis NPK mencapai 73 persen. Menurutnya, angka tersebut masih terhitung normal mengingat sudah mendekati penghujung tahun.
“Memang sudah selayaknya seperti itu ya, ini kan kurang beberapa hari lagi sampai akhir tahun,” kata Kadis Fitriawati.
Sementara itu, salah satu pengelola distributor pupuk bersubsidi CV Surya Alam Raya, Yohanes, menegaskan kembali bahwa operasional dan penyaluran pupuk bersubsidi di tempatnya berjalan aman dan lancar. “Ga ada, lancar-lancar saja sih selama ini, semuanya lancar, sesuai prosedur semuanya,” jelasnya.
Diketahui, harga pupuk bersubsidi telah ditetapkan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk pupuk Urea, HET adalah Rp 2.250 per kilogram atau Rp 112.500 untuk kemasan 50 kilogram. Sementara itu, untuk pupuk NPK, HET ditetapkan sebesar Rp 2.300 per kilogram atau Rp 115.000 untuk kemasan 50 kilogram.
Hadir pula dalam kegiatan siang itu, Pelaksana Harian Sekda Kota Wawan Soegyantono, Staf Ahli Wali Kota Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan, Inspektur Kota Probolinggo, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan, Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan serta pihak terkait lainnya. (dp/pin)