Kanigaran - Pemerintah Kota Probolinggo melalui BKPSDM (Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Kota Probolinggo menggelar Pelatihan Bahasa Isyarat bagi ASN di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo, yang berlangsung selama 2 hari (7-8/8) di Puri Manggala Bhakti Kantor Wali Kota Probolinggo.
Kegiatan ini diikuti 50 peserta dikhususkan bagi Petugas Pelayanan (Front Office) pada 38 instansi yang melaksanakan fungsi layanan langsung kepada masyarakat, seperti yang disampaikan Kepala BKPSDM Kota Probolinggo Fatchur Rozi dalam laporannya. Bertindak sebagai narasumber Pemerhati Penyandang Disabilitas pada Yayasan Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDiS) Sefri Retno Budiarti dan Achmad Maulana Setiansyah dengan materi pelatihan, Pengarusutamaan Isu Disabilitas serta Budaya Tuli dan Pelatihan Bahasa Isyarat.
"Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petugas pelayanan dalam menggunakan bahasa isyarat dalam pelayanan dengan tujuan mewujudkan Pelayanan Inklusi bagi Penyandang Disabilitas," jelasnya.
Sementara itu dalam sambutannya, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Sekretariat Daerah Kota Probolinggo Surya Darmawati mengatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia menjamin kelangsungan hidup setiap warga negara termasuk para penyandang disabilitas yang mempunyai kedudukan hukum dan hak asasi manusia yang sama sebagai warga negara Indonesia untuk hidup maju dan berkembang secara adil dan bermartabat.
Ia berharap pelatihan Bahasa Isyarat bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Probolinggo dapat terus dilakukan untuk mewujudkan Pelayanan Inklusi untuk masyarakat rentan yakni Penyandang Disabilitas dengan terus berbenah baik secara infrastruktur maupun Sumber Daya Manusia (SDM) salah satunya melalui pelatihan.
"Saya berharap nantinya di setiap kegiatan Pemkot Probolinggo yang melibatkan masyarakat umum baik secara langsung maupun live turut dihadirkan Juru Bicara Isyarat sehingga saudara - saudara kita yang difabel juga bisa mengerti. Dan untuk kegiatan Pelatihan Bahasa Isyarat bagi ASN bisa terus dilanjutkan secara berkesinambungan baik secara zoom meeting maupun Whatsapp grup, sehingga petugas pelayanan bisa fasih dan menguasai bahasa isyarat untuk memberikan layanan inklusi bagi penyandang disabilitas," harapnya. (crl/pin)