Pemkot Sinergi dengan USAID, Perkuat Akses Air Minum dan Sanitasi Layak

2024

KANIGARAN - Kemitraan Pemerintah Kota Probolinggo bersama USAID berlanjut. Tahun ini, Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat itu melaksanakan program USAID IUWASH Pasar, yakni program sanitasi dan air minum aman di Kota Probolinggo. Untuk memantapkan kerja sama tersebut, digelar Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2024 bersama lintas sektor, Selasa (2/7) pagi di Ballroom Hotel Bromo Park.

Dalam sambutannya, Penjabat Wali Kota Nurkholis memaparkan kondisi akses air minum perpipaan di Kota Probolinggo yang belum menyeluruh. Diungkapkan, dari total jumlah penduduk kota, hanya 39 persen yang telah memiliki akses air bersih. Sisanya, masih menggunakan air tanah yang belum teruji kualitasnya.

“Dengan kondisi jarak 13 km ini, tidak bisa menjangkau seluruh penduduk kota, hanya sekitar 39 persen yang memakai jasanya air PDAM, yang 60 persen itu belum. Pertanyaannya, apakah air itu sudah sehat?. Apakah dari dinkes ada tidak datanya, air yang diminum oleh masyarakat ini tidak mengandung bakteri?” beber Penjabat wali kota itu.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Nurkholis membuka lebar kesempatan bagi USAID maupun investor lainnya untuk berkolaborasi bersama PUDAM Bayuangga membangun infrastruktur air bersih perpipaan yang lebih luas dan terjangkau bagi masyarakat.

“Hari ini yang kami butuhkan sebetulnya perluasan pasar tapi lagi-lagi, mau bergerak maju cepat itu tidak bisa, karena anggaran belum ada. Padahal potensi pasar juga luar biasa di daerah kota, ada industri, pelabuhan dan juga ada Probolinggo Logistik Center, artinya sangat menjanjikan sebetulnya. Ke depannya, barangkali kita bisa bersinergi sehingga mungkin dari USAID atau pendamping ini sekaligus bisa mengajak investor,” harap Nurkholis.

Diketahui, USAID IUWASH Pasar merupakan program lima tahun yang mendukung Pemerintah Indonesia meningkatkan dan menumbuhkan pasar lokal untuk produk dan layanan WASH (Water And Sanitation Hygiene) di daerah perkotaan yang rentan dalam memajukan tujuan pembangunan. Pada program ini USAID menggandeng 6 kabupaten/kota terpilih di Indonesia, yakni Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar, Kota Parepare, Kabupaten Wajo dan Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap). Pada tingkat nasional, program ini dikoordinatori oleh Kementerian PPN/Bappenas bersama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan dan Kementerian PUPR.

Sementara itu, Regional Manager Jawa Timur USAID IUWASH Pasar Yofianus Toni Sakera menjelaskan mengenai program USAID IUWASH Pasar ini merupakan sebuah rencana kerja tahunan untuk membangun sistem yang berkelanjutan sesuai mekanisme pasar. Yakni mendorong pelaku usaha pada bidang air minum dan sanitasi dalam menyediakan layanannya bagi masyarakat.

“Pasar yang dimaksud adalah mekanisme pasar dengan kata lain, kami ingin mengatakan bahwa pencapaian target tadi terjadi ada keinginan masyarakat untuk membeli produk atau layanan yang dijalankan oleh para pengusaha, wirausaha dan seterusnya, itu yang akan menjadi target kami,” jelasnya.

Ditambahkan oleh Koordinator Air Minum Dan Sanitasi, Direktorat Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kementerian PPN/ BAPPENAS Nur Aisyah Nasution untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi kinerja, maka setiap tahun USAID bersama pemerintah daerah setempat agar menggelar agenda rencana kerja tahunan.

“Kalau dulu kita tidak punya rencana kerja tahunan, jadi kalau sekarang, untuk menjamin akuntabilitas transparansi dan kita sama-sama tahu, terutama dalam hal ini pemda, apa yang akan dilakukan, targetnya seperti apa, kita akan menyusun rencana kerja tahunan,” kata Aisyah.

Turut hadir di lokasi acara, Deputy Chief of Party USAID IUWASH Pasar Sanjay Singh, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, staf ahli, asisten dan perwakilan dari perangkat daerah terkait.  (dp/pin)

BAGIKAN