KANIGARAN – Puluhan jurnalis dari berbagai media berkumpul di Puri Manggala Bhakti, Senin (4/3) siang. Mereka diundang Pemkot Probolinggo melalui Diskominfo untuk ikut menyukseskan pesta demokrasi pemilukada November mendatang.
Pj Wali Kota Nurkholis menuturkan jika dirinya ditunjuk pemerintah pusat untuk memimpin kota ini hingga terpilihnya wali kota yang definitif. Karena itu semua kebijakan yang dilakukan sejak pertama kali menjabat, tidak punya tendensi politik maupun kepentingan lainnya.
“Saya bertugas disini dengan tujuan ingin membangun kota ini lebih baik dari segala sisi. Jika program sebelumnya baik, maka akan kami lanjutkan. Terlepas itu di masa kepemimpinan siapa, jadi tolong tidak dibanding-bandingkan. Nawaitu saya, hanya ingin berkontribusi positif serta menorehkan history bagi kepentingan masyarakat. Segala saran dan kritik, saya terima dengan terbuka. Karena media adalah corong informasi masyarakat,” tegasnya.
Pria yang hobi memotret ini juga menceritakan pengalamannya di dunia kehumasan Provinsi Jatim. Karena itu tak heran jika ia bersahabat dengan para jurnalis berbagai media di Jawa Timur. Nurkholis juga meminta media menjadi tempat edukasi bagi masyarakat saat pemilukada.
“Mari kita sepakati dulu komitmen bersama untuk netral saat pemilukada. Background saya sebagai ASN, sehingga saat pesta demokrasi nanti tidak bisa intervensi apapun. Saya juga meminta dukungan temen-temen media dalam mewujudkan Kota Probolinggo yang maju dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat,”pintanya.
Acara itu juga dijadikan momentum untuk peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dengan pemotongan tumpeng yang diserahkan Pj Wali Kota Nurkholis kepada berbagai wadah organisasi media. Diantaranya, Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) HA Suyuti, M. Hisbullah Huda perwakilan dari JISPRO (Jurnalis Probolinggo), Ketua AWPR (Afiliasi Wartawan Probolinggo Raya) Hariyadi, dan Ketua F-Wamipro (Forum Wartawan Mingguan Probolinggo) Suhri.
Ketua PWI H.A Suyuti merespon positif apa yang disampaikan Pj Wali Kota Nurkholis. “Media harus netral dan independen dalam memberitakan pilkada. Tidak boleh berat sebelah, membela salah satu paslon (pasangan calon). Tapi media harus mengedukasi dengan memberikan informasi yang sesuai fakta di lapangan, dengan tetap berpegang kepada UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Media harus jadi wasit bukan jadi pemain,” tegasnya.
Perwakilan JISPRO M. Hisbullah Huda juga menyampaikan hal yang sama. “Saya sepakat dengan Penjabat Wali Kota Nurkholis, sebagai sosok dan figur pemimpin yang layak didukung karena tanpa tendensi politik. Beliau welcome kepada media, karena sebagai pemberi masukan yang konstruktif untuk membangun Kota Probolinggo lebih baik,” ujarnya. (yul/alfien)