KEDOPOK - Iringan musik hadrah yang dibawakan siswa-siswi SMP Negeri 6 sambut kedatangan Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis di sekolah yang berada di Jalan Kedondong Kelurahan Kareng Lor itu. Kehadiran penjabat wali kota tersebut dalam rangka membuka agenda pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Senin (12/8) pagi. Sebuah program edukasi pengurangan risiko bencana hasil kolaborasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo.
Diketahui SPAB merupakan program prioritas nasional untuk mewujudkan sekolah dan madrasah yang aman bencana. Di Kota Probolinggo, telah terlaksana program serupa pada beberapa satuan pendidikan tingkat menengah. Diantaranya di SMPN 10, SMPN 1 dan SMPN 5.
Penjabat Wali Kota Nurkholis menyambut baik program SPAB ini. Sebab menurutnya Kota Probolinggo juga memiliki beragam risiko bencana. Antara lain angin gending dengan risiko pohon tumbang. “Karena kita tahu bahwa Probolinggo ini salah satu daerah atau kota yang rawan bencana, apa lagi hari ini sudah musim angin gending yang bisa menyebabkan pohon roboh,” jelas penjabat wali kota itu.
Diharapkan Nurkholis, melalui program SPAB, warga di satuan pendidikan memiliki keterampilan dan keahlian dalam tanggap bencana. Serta mampu berkontribusi terhadap lingkungan dikala bencana datang. “Ini ada pengetahuan baru tentang kebencanaan, sehingga nanti adik-adik meskipun masih SMP, itu bisa berkontribusi terhadap lingkungannya minimal jika terjadi bencana,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sugito Prasetyo mengatakan, khusus untuk lokasi SMPN 6, dirinya telah memetakan beberapa risiko bencana yang bisa terjadi di wilayah sekitar. “Jadi SMP Negeri 6 ini dekat dengan lokasi banjir, dekat dengan lokasi kebakaran lahan, karena juga sekitarnya sering terjadi kebakaran lahan, maupun bencana-bencana yang lain, salah satunya juga adanya banjir lahar dingin, karena di depan SMP ada juga aliran sungainya,” jelas Kalaksa BPBD Kota Probolinggo itu.
Salah seorang peserta, Shafira dari kelas IX menuturkan dirinya ingin banyak belajar tentang cara menghadapi bencana. Terutama mengenai bencana gempa bumi yang pernah dialami oleh keluarganya. “Misal terjadi suatu gempa, terus bagaimana menghadapinya, karena waktu itu saya ikut webinar tentang gempa, di situ saya jadi membayangkan bagaimana pertolongan atau penyelamatan diri misal kalau ada gempa,” terang Shafira yang bercita-cita menjadi dokter gigi itu.
Pelatihan SPAB kali ini mengusung tema Kenali Ancaman, Siapkan Strateginya, Kurangi Risikonya, Siap Untuk Selamat. Hadir sebagai narasumber antara lain Kepala Disdikbud Siti Romlah, anggota Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan pegawai BPBD Kota Probolinggo. Materi yang diberikan meliputi pengenalan tentang kebencanaan, penanggulangan kebencanaan serta mitigasi bencana.
Usai membuka acara, Penjabat Nurkholis didampingi kepala SMPN 6 David Jonatha Badra menyempatkan untuk menanam bibit mangga di halaman sekolah. Serta menyapa dan mengajak siswa-siswi untuk foto bersama. (dp/pin)