Peserta Diklat Sesparlu dan Pemkot Probolinggo Komitmen Kembangkan Jaringan

2024

KANIGARAN - Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) dan Final Project Diklat Integrasi Sesparlu (Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri) Angkatan ke-74 memasuki hari terakhir pada Kamis (6/6). Agendanya, presentasi hasil rekomendasi selama kunjungannya di Kota Probolinggo.

Nurkholis sebagai Penjabat Kota Probolinggo mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para peserta dari Kementerian Luar Negeri yang telah mempelajari dan memberikan rekomendasinya untuk pengembangan dan pertumbuhan Pemerintah Kota Probolinggo.

“Saya berharap dari giat visitasi ini akan memberikan peluang dan membuka jalan untuk Pemkot Probolinggo memperluas jaringan. Jangan sungkan memberikan saran untuk kami, sehingga bisa membenahi dan membuat lebih bagus Kota Probolinggo tercinta,” harap Nurkholis.

Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri Mohamad Kurniadi Koba. Menurutnya, Pemkot Probolinggo sangat mendukung acara ini.  “Terima kasih atas dukungannya, walaupun acara ini hanya 5 hari namun sangat berkesan. Semoga silaturahmi tetap berlangsung seterusnya. Apabila peserta disini ada yang membutuhkan apa, siapa tahu di Kota Probolinggo ini ada, maka akan langsung ambil dari Kota Probolinggo,” katanya.

Peserta yang dibagi menjadi 3 kelompok tersebut masing-masing memaparkan program kerja pada tiap-tiap isu penting yang terjadi di Kota Probolinggo. Kelompok pertama memaparkan peningkatan daya saing UMKM dan Pariwisata Kota Probolinggo. Final Project yang diusung oleh Kelompok Pertama yakni Penguatan Kompentensi Promosi Digital Pelaku UMKM Kota Probolinggo bersama Google Indonesia, Peningkatan Kapastias Pramuwisata melalui peluncuran Pelatihan Bahasa Mandarin dan Hospitality besama ASEAN China Center, dan Pelatihan Pemahaman Budaya Wisatawan Eropa Tengah bersama Budayawati Ceko.

Sedangkan untuk kelompok 2 materi yang dipresentasikan berfokus pada Mengatasi Dampak Perubahan Iklim di Kota Probolinggo. Isu yang diambil dari tema lingkungan ini ialah pengolahan sampah di Kota Probolinggo yang perlu penanganan segara. Fungsi Kementerian Luar Negeri sebagai bridge builder antara Pemerintah Daerah dan Perusahaan dari Luar Negeri pun berperan dalam isu ini. Perusahaan Industrial Stellio dari Belanda akan membantu permasalahan sampah di Kota Probolinggo, bahkan ada tiga tahapan yang akan disasar oleh perusahaan tersebut yang sasaran jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.

Materi yang disampaikan oleh kelompok 3 berfokus pada pengembangan tata kelola sumber daya yang inovatif dan adaptif untuk mendukung pencapaian misi diplomasi Indonesia dalam bidang perikanan, pertanian, dan tujuan penguatan jejaring Probolinggo Goes to Global. Tindak lanjut dari rekomendasi kelompok 3 ini ialah membuat Whatsapp Group untuk pelaku usaha di Kota Probolinggo dan hal tersebut atas permintaan dari pembeli luar negeri.

Sejumlah Kepala Perangkat Daerah terkait memberikan tanggapannya usai pemaparan disampaikan oleh ketiga kelompok. Seperti yang disampaikan oleh Diah Sajekti Widowati Sigit bahwa secara keseluruhan rekomendasi yang dibawakan oleh ketiga kelompok sangat luar biasa. “Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya oleh Bapak Pj (Nurkholis, red), kami perlu meningkatkan jejaring, dan selama 5 hari ini kami sangat terbantu sekali. Komunikasi selanjutnya akan terus dilakukan,” ungkap Diah selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian Dan Pengembangan (BAPPEDA LITBANG) Kota Probolinggo.

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Sekretaris Daerah Kota Probolinggo drg. Ninik Ira Wibawati, Direktur Sesparlu Kemenlu, Widyaiswara Ahli Utama Lembaga Administrasi Negara, Kepala DKUMP, Kepala DMPTSP, Kepala DLH, Kepala BKPSDM, Kepala DKPPP, dan Kepala Dispopar Kota Probolinggo. (sit/yul)

BAGIKAN