KANIGARAN - Akreditasi perpustakaan sekolah merupakan evaluasi yang bertujuan untuk menilai sejauh mana perpustakaan tersebut memenuhi standar yang ditetapkan oleh badan akreditasi. Proses ini penting untuk memastikan bahwa perpustakaan berfungsi secara optimal dalam mendukung proses belajar mengajar dan pengembangan literasi di kalangan siswa.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Probolinggo M. Taufik Kurniawan, saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pendataan dan Sosialisasi Akreditasi Perpustakaan Sekolah Tahun Anggaran 2024, Kamis (31/10), di ruang Puri Manggala Bhakti, Jalan Panglima Sudirman 19 Kelurahan Kanigaran.
“Akreditasi ini, proses pengakuan secara formal, yang tentunya menyatakan bahwa perpustakaan sekolah telah memenuhi persyaratan minimal untuk pengelolaan perpustakaannya,” ujar Pj Wali Kota Taufik Kurniawan.
Perpustakaan, Pj Taufik menambahkan, sebagai wahana belajar sepanjang hayat, mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional.
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Umum itu mengungkapkan, berdasarkan catatan data dari Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur diketahui bahwa total ada sekitar 27 ribu perpustakaan sekolah, yang mana 3 ribu dintaranya baru terfasilitasi. “Artinya baru sekitar 10 persen, standar minimal terlaksana. Di Probolinggo sendiri jumlahnya ada lima puluh dua perpustakaan sekolah dan belum sepenuhnya terfasilitasi,” terangnya.
Taufik berharap, giat ini benar-benar menjadi pembekalan, sehingga sepulang dari giat ini, sekolah sudah bisa melihat dan mengembangkan perpustakaannya. Untuk mengembangkan perpustakaan sekolah ini, lanjutnya, bisa dengan mempertimbangkan beberapa hal. Diantaranya layanannya, kenali konsumennya, penambahan dan perawatan koleksi dan manajemen pada internal perpustakaan sekolah itu sendiri.
“Kita tingkatkan layanannya, dekatkan siapa konsumennya, koleksinya bagaimana sampai manajemen perpustakaan dan pustakawannya. Kalau itu semua sudah bisa diperbaiki, insyaallah akreditasinya pasti lulus,” katanya.
Pada kesempatan itu, Pj Taufik juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya pada seluruh sekolah yang telah berusaha dan bekerja keras mengelola perpustakaannya dengan baik, benar dan terakreditasi.
Serta para pemenang lomba menulis cerpen realis dan lomba resensi film sehingga mampu berperan dalam upaya meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. ”Yang belum dapat (juara), jangan berkecil hati, ya. Kesempatan masih ada di kemudian hari,” tandasnya.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Probolinggo Wahono Arifin mengatakan, giat yang dimulai sekira jam 9 ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan, mendukung pengembangan literasi bidang penyehatan lingkungan belajar yang optimal, akuntabilitas dan transparansi. Serta meningkatkan kepercayaan reputasi.
Rakor Pendataan dan Sosialisasi Akreditasi Perpustakaan Sekolah Tahun Anggaran 2024, diikuti oleh ratusan peserta, yang terdiri dari Kepala Sekolah SD, SMP, SMA serta para pemenang Lomba Menulis Cerpen Fiksi Realis dan Lomba Meresensi Film Pendek Tingkat SMP/MTs se Kota Probolinggo. (es/pin)