Kanigaran – Diduga akibat kelelahan, seorang saksi parpol pada pemilu kemarin meninggal dunia. Mendengar hal itu, Pj Wali Kota Nurkholis didampingi Ketua KPU Ahmad Hudri mengunjungi rumah duka dan memberikan santunan kepada keluarga korban, Kamis malam (15/2).
Mereka menuju rumah duka di Jalan Abdul Azis no 48 Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran. Ayah almarhum Muhammad Fahmi Arif menuturkan putranya dalam kondisi sehat saat bertugas sebagai saksi parpol. Namun karena mengeluhkan tidak enak badan malam itu, ia diminta istirahat. Kemudian posisinya sebagai saksi parpol sementara digantikan ibunya.
“Keluarga menemukan Fahmi Arif tidak sadarkan diri di kamar mandi, sehingga langsung dibawa ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia. Terima kasih Bapak Nurkholis, sudah datang serta memberikan semangat kepada keluarga kami,” ungkap sang ayah.
Selanjutnya, Nurkholis juga menyempatkan diri untuk menjenguk anggota KPPS yang sakit dan dirawat di Puskesmas Wonoasih. Ia menemui Selvie anggota KPPS di TPS 01 Kelurahan Kedunggaleng Kecamatan Wonoasih. Terakhir menjenguk Puji Lestari di RSUD dr Moh. Saleh, anggota KPPS di TPS 16 Kelurahan Pilang Kecamatan Kademangan.
“Saya ingin berterima kasih kepada anggota KPPS yang telah bekerja keras menyukseskan Pemilu 2024. Karena tekanan pekerjaan yang berat membuat kondisi mereka kelelahan dan dilarikan ke rumah sakit. Namun setelah berinteraksi dengan mereka tadi , kondisinya sudah mulai membaik,” ujarnya.
Nurkholis menambahkan, sebagai kepala daerah harus peka terhadap warganya. Apalagi mereka ini bagian dari pelaksana kegiatan pesta demokrasi. Ia juga berpesan kepada Ketua KPU agar sigap dalam menyikapi kondisi insidentil lainnya.
“Semoga semua berjalan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang membahayakan. Karena tahapan yang dilalui masih panjang hingga penetapan. Saya terus memantau perkembangan apapun yang berkaitan dengan pemilu,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua KPU Ahmad Hudri memonitor setiap laporan dari masing-masing anggota KPPS di TPS se-kota. “Rata-rata mereka yang belum pernah jadi KPPS kaget dengan ritme pekerjaan yang dilakukan. Bahkan ada yang harus melakukan penghitungan dari pagi sampai ketemu pagi lagi,”ujarnya.
Direktur RSUD dr Saleh, dr Intan Sudarmadi dan Wadir dr Yusni ikut mendampingi saat mengunjungi pasien tersebut di ruang Flamboyan. Menurutnya, anggota KPPS yang sakit sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, sehingga tidak dipungut biaya apapun. “Kondisi pasien hanya kelelahan, sekarang sudah membaik sehingga memungkinkan besok boleh pulang,” pungkasnya. (yul/pin)