Kanigaran - Guna menjaga situasi dan kondisi yang aman dan kondusif di Kota Probolinggo, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Probolinggo menggelar Rapat Koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial, Kamis (31/10) di ruang Command Center Kantor Wali Kota Probolinggo.
Rakor dipimpin langsung oleh Pj. Wali Kota Probolinggo M. Taufik Kurniawan didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Ketua PN Probolinggo, Perwakilan Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo, Kodim 0820, dan Polres Probolinggo Kota.
Dalam sambutannya Pj. Taufik menekankan pentingnya pencegahan konflik sosial di Kota Probolinggo dan tim sudah mempunyai rencana aksi terpadu dari resiko - resiko yang mungkin terjadi.
"Ada 3 hal yang menjadi tugas dan perhatian kita, pertama pencegahan konflik, kedua apabila terjadi dilakukan penanganan atau penghentian konflik, dan ketiga pemulihan pasca konflik, dengan melihat situasi dan kondisi di lingkungan masing - masing. Kami harapkan teman - teman yang tergabung dalam tim sudah bisa memetakan resiko - resiko yang mungkin terjadi sehingga secara preventif yang prinsipnya pencegahan konflik," harapnya.
Lebih lanjut orang nomor satu di Kota Probolinggo menambahkan jika kunci dari menghindari konflik sosial adalah dengan toleransi. "Yang paling utama adalah memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa kita harus memiliki sikap toleransi, karena biasanya konflik terpicu karena ego pribadi atau ego kelompok yang menunjukkan kurangnya toleransi. Untuk itu kita harus menjadi contoh atau suri tauladan untuk menjaga soliditas dan kekompakkan untuk menjaga Kota Probolinggo tertib, aman, dan kondusif," imbuhnya.
Tak lupa, Pj. Wali Kota Probolinggo juga menitipkan pesan terkait netralitas ASN dan mewaspadai potensi konflik yang terjadi di masyarakat jelang Pilkada 2024.
Dalam rakor tersebut juga disampaikan laporan situasi dan kondisi terkini Kota Probolinggo oleh masing - masing anggota forkopimda, baik mengenai kamtibmas, kasus hukum di Kota Probolinggo, kondisi iklim dan cuaca beserta potensi bencana dan wabah penyakit yang terjadi, meningkatkan kebersihan dan pelestarian lingkungan, keberadaan angkringan yang tidak pada tempatnya cukup mengganggu aktivitas umum, hingga keamanan dan kondusifitas pelaksanaan Pilkada 2024 di Kota Probolinggo.
Rakor tersebut juga dihadiri oleh Para Asisten dan Staf Ahli Setda Kota Probolinggo, Komunitas Intelejen Daerah, sementara yang mengikuti secara daring kepala perangkat daerah di lingkungan Pemkot Probolinggo, camat, dan lurah se-Kota Probolinggo. (crl/pin)