Pj. Wali Kota Taufik Serahkan Hadiah bagi Pemenang Lomba Proklim 2024

2024

Mayangan - Lomba Proklim (Program Kampung Iklim) Tingkat Kota Probolinggo Tahun 2024 telah berakhir. Pengumuman pemenang baru saja dilaksanakan di Aula Bestari Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Jl. Anggrek pada Kamis (10/10) siang.

Seremonial penyerahan hadiah, sertifikat dan uang pembinaan diberikan secara langsung oleh Penjabat Wali Kota M. Taufik Kurniawan didampingi Kepala DLH Retno Wandansari dan Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Provinsi Jatim kepada para pemenang.

Dari beberapa peserta telah dipilih lima juara, di antaranya juara 1 diraih oleh RW 4 Kelurahan Jrebeng Lor, juara 2 RW 2 Kelurahan Mayangan, Juara 3 RW 3 Kelurahan Pohsangit Kidul, juara harapan 1 RW 3 Kelurahan Triwung Lord dan juara harapan 2 RW 3 Kelurahan Wonoasih.

Kemudian penghargaan Kelurahan Berseri Kategori Pratama Tingkat Provinsi Jawa Timur diberikan kepada RW 7 dan RW 8 Kelurahan Kedungasem dan RW 1 dan RW 4 Kelurahan Kademangan. Penghargaan tersebut diberikan kepada lurah, camat dan warganya yang menjadi wilayah kerja Proklim berada.

Penjabat Taufik menilai semua peserta yang hadir saat itu adalah pahlawan lingkungan hidup. “Masalah lingkungan hidup itu hal yang sangat penting demi masa depan anak cucu kita. Karena itu sudah sepatutnya saya berterima kasih atas kontribusi panjenengan semua yang layak disebut sebagai pahlawan lingkungan hidup,” ucapnya disertai tepuk tangan peserta Proklim.

Penjabat Taufik mengaku bersyukur di Kota Probolinggo masih banyak pahlawan lingkungan hidup yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan. “Apa yang bapak ibu lakukan ini bakal menjadi pahala jariah di kemudian hari dan alhamdulillah Kota Probolinggo punya itu. Terima kasih atas jerih payahnya, mudah-mudahan Kota Probolinggo tetap menjadi kota bestari dan kita jaga untuk anak cucu,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala DLH Retno menguraikan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan lingkungan sekitar melalui perubahan gaya hidup dan beraksi bersama dalam mengatasi perubahan iklim di tingkat lokal. “Memacu pengelolaan lingkungan yang berbasis partisipasi pemerintahan kelurahan beserta aparaturnya dan masyarakat di tingkat RW, yang didukung oleh kader lingkungan di masing-masing kelurahan. Dan menjaring beberapa wilayah di tingkat tapak yang telah melaksanakan pengelolaan lingkungan dengan peran serta masyarakat yang aktif dan potensi kearifan lokal untuk bisa diusulkan dalam proklim maupun kelurahan berseri tahun 2024,” urainya. (dy/uby)

BAGIKAN