KANIGARAN - Masih dalam rangka memeriahkan HUT ke-63 Pramuka, pagi tadi (30/08) Gerakan Pramuka Kota Probolinggo menggelar Apel Pramuka Peduli Sungai yang dilaksanakan di Taman Manula, Jl. Soekarno Hatta. Giat apel itu dibuka secara langsung oleh Penjabat Walikota Nurkholis yang juga selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab).
Puluhan anggota Pramuka Perwakilan Gugus Depan dari 5 Kwartir Ranting Pramuka, Anggota Brigade Penlong 13.33, perwakilan OPD terkait, Komunitas Pencinta Lingkungan, BPBD, PT. Eratex Djajah dan juga masyarakat sekitar wilayah sungai umbul dan sungai kasbah berpartisipasi dalam giat ini.
Kegiatan Pramuka Peduli Sungai ini adalah salah satu inisiatif penting dalam rangka menjaga dan melestarikan lingkungan hidup khususnya sumber daya air. Program ini tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian sungai tetapi juga untuk membangun kepedulian serta keterlibatan aktif di kalangan anggota pramuka terhadap isu-isu lingkungan.
Selaku Mabicab, Nurkholis dalam sambutannya, sangat mengapresiasi gagasan kegiatan yang dilakukan karena sejalan dengan program Pemkot "Bersih-bersih Got".
"Sangat luar biasa, apa yang dilakukan pramuka sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat Kota Probolinggo, selaras dgn program kami untuk meminimalisir banjir. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan dapat menjadi contoh bagi masyarakat lain dan Kota Probolinggo bebas banjir," ucapnya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan pertengahan bulan September nanti, Pramuka bakal punya gawe besar yang juga akan menjadi sorotan masyarakat se-Indonesia. Pasalnya di bulan itu akan dilaksanakan penanam bibit pohon mangga sebanyak 20.000 bibit yang nantinya akan menyabet gelar Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
"Saya rasa ini lompatan yang sangat luar biasa. Karena se-Indonesia belum ada Gerakan Pramuka yang menanam pohon sampai puluhan ribu. 17.500 itupun hanya polybag, yang pernah digelar oleh Pramuka Kwardah Jabar, tetapi dari MURI meskipun polybag sama dengan pohon. Hanya kita lebih spesifik karena yang kita tanam bukan sembarang tanaman, akan tetapi sebagai ikonik kebanggaan kota kita," jabarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Retno Wandansari menyampaikan, gerakan peduli sungai merupakan upaya untuk tetap menjaga kualitas indeks air dengan melakukan clean up Sungai Umbul dan Kasbah agar kualitas air meningkat. Pihaknya juga melakukan pengambilan uji sampel kualitas air.
"Kita lakukan pengambilan air sebelum dibersihkan dan sesudah clean up, nantinya kita lihat apakah ada pengaruh setelah dilakukan pembersihan. Kita juga telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan CSR dari PT. KTI dan PT. Eratex, bahwasanya kami ke depan akan memasang trash boom alat untuk menangkap sampah di sungai, dengan harapan air yang mengalir sudah tidak ada sampah lagi," jelasnya.
Lebih lanjut Retno menjelaskan, bahwa sungai menjadi salah satu bagian penting bagi manusia yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari, dengan harapan jika kualitas indeks air meningkat juga mencerminkan kualitas masyarakatnya. Dengan tetap gotong royong dalam menjaga kebersihan sungai bersama segenap elemen masyarakat, agar tercipta kesadaran kolektif akan tanggung jawab kita terhadap lingkungan. (dev/pin)