KANIGARAN - Rapat koordinasi bulanan Pengendalian Inflasi Kementerian Dalam Negeri digelar kembali pada Senin (5/2) pagi. Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis ikuti rakor tersebut secara daring di ruang Command Center, kantor wali kota setempat. Hadir mendampingi diantaranya Kajari Abdul Mubin, Dandim 0820 Letkol Arm Heri Budiasto dan Sekda drg. Ninik Ira Wibawati. Serta segenap staf ahli, asisten dan kepala daerah terkait.
Memimpin rakor, Irjen Kemendagri Tomsi Tohir mengatakan pada bulan Januari 2024, masih ada beberapa daerah yang angka inflasinya di atas rata-rata nasional, sebesar 2,57%. Untuk itu dirinya memberikan arahan kepada kepala daerah terkait agar menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi.
“Dan seluruh kepala daerah yang masih di angka rata-rata nasional tolong lebih didalami lagi apa permasalahan yang terjadi sehingga langkah-langkah untuk mengatasinya bisa diupayakan secara maksimal,” jelasnya.
Melengkapi informasi, Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan beberapa data penting terkait inflasi. Bulan Januari tahun 2024 tingkat inflasi lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama ditahun lalu. Sedangkan inflasi tahunan Januari 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Masih menurut Kepala BPS, terkait Indeks Perkembangan Harga Bahan Pangan, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan di Januari tahun 2024. Antara lain minyak goreng, beras, cabai merah, bawang putih, bawang merah, bawang putih dan daging ayam.
Sementara itu, ditemui usai rakor, Penjabat Wali Kota Nurkholis membeberkan angka inflasi Kota Probolinggo berada di angka 2.46%, menandakan perlu adanya intervensi dari pemerintah daerah. Dalam waktu dekat, Nurkholis berencana untuk berkoordinasi dengan stakeholder terkait agar dapat menekan laju inflasi kota. “Makanya dalam waktu dekat saya akan panggil dari BPS, kira-kira daerah mana yang harus dipenetrasi sehingga inflasi dapat ditekan,” pesan Penjabat Wali Kota Probolinggo itu. (dp/pin)