Santunan Kematian, Upaya Ringankan Beban Keluarga yang Ditinggalkan

2024

Mayangan – Penjabat Wali Kota Nurkholis secara simbolis serahkan santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan, Jumat pagi (28/6). Ia didampingi Kepala Disperinaker Budiono Wirawan dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Lesmana Dwi Putra, Camat Mayangan Agus Dwiwantoro, Lurah Mayangan dan Lurah Jati. Mereka mengunjungi rumah keluarga yang memperoleh santunan senilai Rp 42 juta.

Pertama ke rumah almarhum Ismono, Ketua RT 01, RW 02 Kelurahan Mayangan. Mereka ditemui istrinya Sumiyem (54) yang memiliki dua orang putra.

“Kami turut berduka cita atas meninggalnya Bapak Ismono. Sekaligus menyerahkan santunan kematian, karena sebagai Ketua RT memiliki BPJS Ketenagakerjaan yang preminya dibayar pemerintah. Semoga bermanfaat, nggih bu,” ujar Nurkholis.

Kepala daerah dengan satu anak ini juga menanyakan aktivitas sehari-hari Sumiyem pasca meninggalnya sang suami. Ibu rumah tangga ini pun menjawab pertanyaan tersebut.

“Suami punya bengkel sepeda pancal dan kios bensin, Pak. Saya meneruskan jualan bensin eceran. Kalau bengkel sepeda tidak ada yang meneruskan, karena anak saya kuliah. Terima kasih Pak Nurkholis, santunan ini meringankan beban keluarga kami, karena juga masih membiayai kuliah anak,” urainya.

Perjalanan dilanjutkan menuju ke Jalan Hayam Wuruk Kelurahan Mangunharjo, rumah almarhum Nur Mulyadi pegawai non ASN Kelurahan Jati. Pj Wali Kota Nurkholis dan rombongan diterima kedatangannya oleh Istikharah (43) istri almarhum ditemani kedua putranya. Putra pertama sudah lulus SMA, sedangkan putra kedua masih kelas 5 SD.

Usai berinteraksi dengan keluarga, Nurkholis menyerahkan santunan kematian tersebut. “Uangnya sudah masuk ke rekening bu, silakan di cek, semoga bermanfaat. Putranya mau melanjutkan kuliah dimana? aktivitasnya apa bu?,” tanya Nurkholis.

Istikharah menjelaskan jika putra sulungnya berkeinginan mendaftar TNI Angkatan Laut sehingga tidak melanjutkan kuliah. “Saya sangat terharu dengan kehadiran Bapak Pj Wali Kota yang menyerahkan santunan kematian ini. Terima kasih, ini bisa meringankan biaya hidup kami. Karena sehari-hari saya hanya bekerja sebagai karyawati pembuat kue,” ungkapnya dengan isak tangis.

Dalam kesempatan itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Lesmana juga menjelaskan kepada keluarga Almarhum Nur Mulyadi tentang tambahan Jaminan Hari Tua (JHT). Karena premi BPJS ketenagakerjaan bagi non ASN yang dicover pemerintah itu berupa santunan kematian, JHT dan beasiswa berjenjang bagi anaknya. (yul/pin)

BAGIKAN