KANIGARAN - RSUD Ar Rozy Kota Probolinggo menggelar lokakarya implementasi pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Puri Manggala Bakti, Kamis (30/5) siang.
Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, drg. Ninik Ira Wibawati dalam sambutannya mengatakan RSUD Ar Rozy merupakan salah satu rumah sakit umum milik Pemerintah Kota Probolinggo yang resmi beroperasional sejak 23 Desember 2023 lalu. Sehingga diharapkan dapat menerapkan pola keuangan BLUD agar didapatkan fleksibilitas yang mendukung pengembangan rumah sakit.
“Namun demikian, masih terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar RSUD dapat menerapkan pola keuangan BLUD, yaitu syarat substantif, teknis dan administrasi,” terangnya.
Disampaikannya hingga saat ini di Kota Probolinggo terdapat 1 rumah sakit umum daerah yaitu RSUD dr. Mohammad Saleh dan 6 Puskesmas yang telah berstatus BLUD. Untuk itu Pemerintah Kota Probolinggo mendorong unit pelayanan publik lainnya juga untuk dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD.
“Forum ini sebagai tempat untuk menyatukan semangat dan dukungan percepatan terbentuknya BLUD pada RSUD Ar Rozy, yang dalam prosesnya melibatkan lintas OPD terkait serta tentunya komitmen dari civitas hospitalia RSUD Ar Rozy,” ujarnya.
Pihaknya akan terus berupaya memberikan support berupa kebijakan strategis dan anggaran bagi keberlangsungan pelayanan publik yang berkualitas, adaptif dan inovatif. Termasuk di dalamnya pada unit kerja pemerintah yang telah berstatus Badan Layanan Umum.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya. Saya percaya, semua yang ada di sini berpengalaman sehingga bisa mewujudkan target RSUD Ar Rozy ditetapkan BLUD di tahun 2024 ini. tetaplah bersemangat dan menjaga kekompakan, bersinergi dengan lintas sektor dan lintas program, sebagaimana yang selama ini telah terjalin dengan baik,” pesannya.
Sementara itu, Direktur RSUD Ar Rozy Abraar HS Kuddah dalam laporannya mengatakan walau telah beroperasi sejak 23 Desember 2023, RSUD Ar Rozy saat ini masih berstatus non BLUD. Menurutnya, pengelolaan rumah sakit sangat dinamis sehingga diperlukan fleksibilitas guna mendukung kelancaran operasional dan percepatan pengembangan rumah sakit dengan tetap mendapat support anggaran pemerintah daerah.
Sehingga melalui lokakarya ini, lanjutnya, dapat memberikan pemahaman serta penggalangan komitmen bagi pihak-pihak dan dinas teknis terkait. Khususnya tentang penerapan BLUD pada pengelolaan keuangan RSUD AR Rozy Kota Probolinggo.
“Diharapkan dari sini akan meningkatkan mutu dan citra pelayanan rumah sakit. Mendukung percepatan pengembangan pelayanan rumah sakit dan mewujudkan pelayanan rumah sakit yang efektif dan efisien,” tutupnya.
Dalam kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri dan diikuti 75 peserta. Terdiri dari, dinas teknis terkait meliputi Dinas Kesehatan PPKB, Bappeda, BPPKAD, Inspektorat, DPMPTSP, BKPSDM, RSUD dr. Mohammad Saleh, Sekretariat Daerah, manajemen dan tim RSUD Ar rozy Kota Probolinggo. (mir/pin)