MAYANGAN - Penjabat Wali Kota Nurkholis melaksanakan sidak hewan kurban, Jumat pagi (14/6). Ia ingin memastikan hewan kurban yang dibeli masyarakat memenuhi unsur Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH). Penghobi olahraga menyelam ini menuju ke lokasi penjualan kambing dan sapi di beberapa titik. Didampingi Sekda Kota drg. Ninik Ira Wibawati, Kepala DKPPP Aries Santoso, Polresta dan Tim Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet ) menyusuri lapak hewan kurban di kota.
Adapun rute yang dituju, pertama Ponpes Hidayatullah di Jalan Porong Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok. Sejumlah 42 ekor kambing dan 5 ekor sapi tersedia di tempat itu, dengan harga variatif. Cahyo Wicaksono humas Ponpes tersebut menjelaskan tentang kondisi ternak yang dijualnya kepada Nurkholis.
“Dibandingkan dengan tahun kemarin, jumlah pembeli cenderung berkurang. Karena biasanya H-7 Idul Adha sudah mulai ramai. Sementara harga masih cenderung stabil, tergantung hewan kurban yang dipilih konsumen. Ada yang mencari harga 4 jutaan, terutama yang suka dengan jenis kambing. Namun rata-rata yang disuka jenis domba,” tutur Cahyo.
Lokasi kedua, menuju lapak milik Syaiful di Jalan Mastrip. Disini ditemukan ada 1 domba yang sakit mata dan sudah diobati oleh tim veteriner DKPPP. Berikutnya menuju ke lapak penjual sapi, Wahyuda (30) di Jalan Cokroaminoto gg Wijaya. Ada sebanyak 16 ekor sapi yang sudah terjual dan tertulis nama pemiliknya, masing-masing harganya berkisar Rp 20 juta. Sapi di tempatnya tergolong sehat karena diberi makan ampas tahu dari pabrik tahu miliknya.
Kemudian bergeser ke Jalan Priksan Kelurahan Kebonsari Kulon, Rofi pedagang hewan kurban yang sudah berjualan selama 8 tahun. “Lumayan sudah banyak yang laku ada 45 ekor domba, sedangkan sapi 2 ekor. Kemungkinan masih bertambah jumlah domba yang akan dijual, karena waktunya masih beberapa hari lagi sampai jelang Hari Raya Idul Adha,” ujarnya bersemangat.
Terakhir menuju Kelurahan Mayangan, ada Toriq yang menjual 36 ekor domba dan 19 ekor sapi. Pj Wali Kota Nurkholis banyak berinteraksi dan menyampaikan imbauan kepada para pedagang agar menjual hewan kurban yang sehat. Menurutnya, jumlah lapak yang ada tahun ini sekitar 73 titik, lebih sedikit dibandingkan tahun lalu berjumlah 78 yang tersebar di 5 kecamatan di kota.
“Dari hasil sidak pada 5 lapak penjualan hewan kurban dalam jumlah besar, kondisinya aman, sehat, utuh, halal, serta sesuai ketentuan sebagai hewan kurban. Sidak ini untuk memastikan dan memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam membeli hewan kurban,” ujar kepala daerah kelahiran Banyuwangi ini.
Sementara itu, Kepala DKPPP Aries Santoso menuturkan jika Tim Kesmavet ada 8 orang. Rinciannya ada 6 orang dokter hewan serta 2 orang tenaga medis. Mereka berkeliling untuk memantau seluruh lapak penjualan hewan kurban sejak H-7 Idul Adha hingga hari H, termasuk saat penyembelihan di Rumah Potong Hewan.
“Selain pemantauan lapak hewan kurban di kota, kita juga memantau hewan yang keluar masuk ke dalam kota. Dengan begitu dipastikan hewan yang masuk juga kondisinya sehat dan layak. Ada Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan oleh Pejabat Otoritas Veteriner (POV). Apalagi ini menjadi persyaratan lalu lintas hewan antar daerah,”pungkasnya. (yul/pin)