Tim Penilai Lakukan Kunjungan Lapang Lomba Lampu Hias Lingkungan di Hari Terakhir

2024

Wonoasih -  Penjabat Wali Kota Nurkholis kembali bergabung bersama tim juri penilaian Lomba Lampu Hias Lingkungan. Selasa (3/9) malam merupakan hari terakhir mereka melakukan kunjungan lapangan. Ada 5 titik yang dikunjungi diantaranya, RT 05 RW 03 Kelurahan Jrebeng Kidul, RT 02 RW 05 Kareng Lor, RT 05 RW 04 Mutiara Bogowonto, RT 02 RW 04 Jalan Himalaya dan terakhir di Jalan Lawu RT 05 RW 02 Ketapang.

“Hari terakhir semakin variatif bentuk kreatifitas yang ditunjukkan dalam lomba lampu hias lingkungan. Saya melihat ada yang menciptakan jingle khusus lingkungannya. Alunan nadanya rancak sesuai dengan suasana kemeriahan Hari Jadi ke 665 Kota Probolinggo. Penyajiannya juga masih bernuansa daur ulang sampah plastik, ada juga miniatur wisata daerah sesuai tema yang diangkat. Bagus, unik dan layak jika dikunjungi orang dari luar lingkungannya,” ujar Nurkholis usai berkeliling.

Di Jalan Salak RT 05 RW 03 Kelurahan Jrebeng Kidul sepanjang 365 meter, jalan dihias dengan lampu daur ulang. Mereka juga menyuguhkan foto-foto Wali Kota Probolinggo dari tahun 1929 Ferdinand Edmond Meijer, hingga saat ini Pj Wali Kota Nurkholis. Berikutnya menuju jalan Citandui Perum Prasaja Mulya RT 02 RW 05 Kareng Lor. Mereka menyuguhkan tema Kampung Batik (Bersih, Aman, Tentrem, Indah, Kreatif). Mereka menunjukkan hasil karyanya dan sekaligus pekerjaan membatik oleh warga.

Perjalanan ketiga menuju Perumahan Bogowonto RT 05 RW 04 Kelurahan Kareng Lor. Di sini, temanya Bhinneka Tunggal Ika. Di gang pertama disuguhi dengan sajian pernak-pernik ala Minang. Ada rumah gadang, hiasan di sepanjang gang menggambarkan adat minang, mulai baju tradisional hingga makan yang disajikan. Kemudian berlanjut gang kedua  dimanjakan dengan budaya dan adat Betawi. Ada ondel-ondel dari botol plastik yang kecil lucu dan cantik. Ada juga ondel-ondel besar dari plastik pula.

Berikutnya gang ketiga ada budaya Madura. Warga di gang ini menggunakan baju sakera dan adat madura. Begitu masuk langsung terpampang miniatur jembatan Suramadu lengkap dengan lalu lalang mobil. Kemudian ada api tak kunjung padam yang terbuat dari belerang, warga juga melakukan aktivitas bakar sate.

Sedangkan berikutnya disuguhkan budaya Bali. Mulai dari ogoh-ogoh yang terbuat dari botol palstik, aroma dupa khas bali serta pakaian adat Bali. Kemudian tembus di jalur terakhir budaya Jawa dengan khas baju Jawa, hiasan tempo dulu. Mereka juga menciptakan lagu khusus sesuai tema gang masing-masing.

Lokasi keempat menuju Jalan Himalaya masih nuansa semarak lampu hias sepanjang 127 meter serta hasil karya daur ulang yang bagus disajikan. Terakhir menuju Jalan Lawu RT 05 RW 02 Ketapang, sepanjang dinding juga tergambar pahlawan nasional. Dengan lampu merah putih sepanjang jalan, rombongan diterima di tempat dengan background anyaman bambu cukup menarik untuk dijadikan nongkrong. Termasuk bunga daur ulang warna sembur hijau dari galon plastik terlihat cantik.

Usai berkeliling melakukan penilaian dengan durasi 3 hari, para dewan juri melakukan rapat pleno Rabu sore (4/9) sekaligus menentukan pemenang Lomba Lampu Hias Lingkungan. Rencananya pemenang bakal diumumkan saat closing Hari Jadi ke 655 Kota Probolinggo. (yul/pin)

BAGIKAN