KANIGARAN - Bencana dan keadaan darurat turut memengaruhi aspek kehidupan masyarakat secara signifikan. Oleh karenanya Pengurus Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PP PABI) Cabang Surabaya Raya dan Jember pagi tadi (24/08) menggelar agenda Simposium Fundamental of Disaster Management 2024 sebagai upaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dalam menjalankan tugasnya. Agenda tersebut diselenggarakan di Ballroom Hotel Bromo Park yang dibuka secara langsung oleh Pj. Walikota Nurkholis.
Dalam sambutannya, Pj. Walikota Nurkholis mengatakan sangat bangga atas dipilihnya Kota Probolinggo sebagai lokasi penyelenggaraan acara, karena Kota Probolinggo juga tak luput dari terjadinya bencana alam.
"Kami merasa terhormat karena kota kami dipilih bapak-ibu dalam menyelenggarakan acara ini. Kota Probolinggo ini termasuk wilayah yang dikenal dengan topografi yang unik dan cukup memberikan tantangan tersendiri. Selain menjadi destinasi wisata yang terkenal yakni Gunung Bromo juga merupakan daerah yang rawan bencana alam banjir dan juga angin yang saat ini bapak-ibu rasakan," terangnya.
Lebih lanjut, Pj. Nurkholis juga sedikit berbagi kisah saat menangani kasus banjir seminggu setelah dilantik menjadi Pj. Wali Kota Probolinggo menangani hal krusial sedemikian rupa. Pasalnya, penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan dedikasi, keahlian dan solidaritas besar oleh segenap jajaran, maupun stakeholder terkait.
"Baru saja dilantik, saya langsung menangani kasus banjir. Setelah melakukan koordinasi dengan BPBD dan PUPR bahkan sampai ke Provinsi untuk meminta bantuan soal ini, dan syukur alhamdulillah dapat tertangani. Dari kasus itu, akhirnya saya menggagas program resik-resik got yang diikuti seluruh jajaran dan juga partisipasi masyarakat. Dan juga saya mengajak stakeholder terkait, bahkan sampai para Muslimat, Pramuka, kemarin juga Putri Indonesia yang berkunjung saya ajak dalam program menanam mangrove, saya galakkan untuk program itu untuk konservasi," tuturnya
Sementara itu selaku Ketua Panitia Muhammad Ali Yusni, mengatakan kegiatan ini merupakan wadah bagi para praktisi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan para tenaga medis dan penyelamatan dalam diagnosis management sebagai upaya mitigasi kesiapsiagaan tanggap darurat bencana untuk melayani masyarakat baik sebelum, sesaat ataupun setelah bencana.
"Sebagai profesional medis kita dipercaya untuk melayani masyarakat saat kritis pada saat bencana. Terutama adalah kebutuhan medis yang sah dan juga menyelamatkan nyawa banyak korban. Kemampuan kita untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat dapat menjadi penentu antara hidup dan mati banyak korban," jelasnya.
Pihaknya juga berharap dengan kolaborasi bersama PABI Cabang Surabaya dan Jember ini akan menjadi kontribusi yang berharga yang dapat memberikan wawasan yang berharga dan memperkuat kolaborasi antar profesionalitas.
Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari hingga Minggu (25/8), dengan menggandeng beberapa narasumber yang berkompeten dalam bidangnya diantaranya Praktisi PABI, Kalaksa BPBD Kota Probolinggo dan Pusat Kesehatan Krisis (PUSKRIS) guna pemenuhan pemahaman terhadap protokol bencana, prosedur triase, dan penggunaan sumber daya medis secara efisien yang akan diikuti oleh sebanyak 150 peserta.
Kegiatan itu dibuka dengan hiburan kearifan lokal tari praben linggo dari sanggar panji laras. Turut hadir pula Sekda Kota drg. Ninik Ira Wibawati, Kadinkes P2KB NH Hidayati, Ketua IDI Kota Probolingo Intan Sudarmadi, Ketua PABI Cabang Surabaya Raya, Ketua PABI Cabang Jember serta Perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) Jawa Timur. (dev/pin)