KADEMANGAN - Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DKUMP) terus berupaya meningkatkan inovasi kreasi produk unggulan bagi pelaku UMKM. Salah satunya dengan memanfaatkan pangan lokal yakni daun kelor sebagai bentuk program inovasi dan kreativitas usaha. Lewat program pembinaan Sodaqoh Ilmu Pembuatan Olahan Kelor yang dilaksanakan di Pondok Pesantren An-Nahdliyah, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan pagi tadi (24/10).
Penjabat Wali Kota M. Taufik sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini. Pasalnya kegiatan ini dapat menghasilkan inovasi produk baru untuk dipasarkan baik secara lokal maupun nasional.
"Saya sangat mengapresiasi dengan kegiatan sodaqoh ilmu ini, karena kita semua pasti paham yang memberikan ilmu dan yang mengamalkannya sama-sama dapat ganjarannya," ucapnya.
Bahkan Pj. M. Taufik sempat kaget jika kelor ternyata dapat dikonsumsi dan diolah menjadi aneka produk makanan-minuman. Menurutnya di tempat tinggalnya, sebagian masyarakat tidak mengonsumsi daun kelor, lantaran kelor hanya untuk memandikan jenazah, tidak dikonsumsi.
"Saya baru tahu kalau kelor di sini ternyata oleh masyarakat dikonsumsi, bahkan diolah untuk menjadi berbagai menu olahan seperti rempeyek, pukis kelor, mpek-mpek sampai dawet kelor yaa itu tadi yang saya icipi ya ibu-ibu. Kalau di tempat tinggal saya di Jakarta, kelor itu hanya untuk mandikan jenazah jarang di sana orang-orang makan kelor, beda dengan di sini. Jadi tadi saya sempat searching ternyata manfaat kelor sangat banyak dan menyehatkan," tuturnya.
Di hadapan puluhan Ibu-ibu dan santriwati, Pj. Walikota M. Taufik lebih lanjut menjelaskan ternyata dalam jurnal internasional yang bergerak di bidang pencegahan kanker dalam penelitannya membuktikan ternyata kelor dapat mencegah penyakit kanker.
"Karena saya penasaran tadi juga menyempatkan melihat secara lanjut beberapa jurnal kesehatan, salah satunya rumah sakit Siloam itu kan rumah sakit bertaraf internasional. Nah sempat publish terkait manfaat kelor, dalam tulisannya menyebutkan kelor itu kaya akan vitamin, baik vitamin A, vitamin C serta Vitamin E ternyata bagus untuk kesehatan. Ide olahan kelor ini rasanya sangat bagus untuk dikembangkan," ungkapnya.
Pihaknya juga berharap melalui kegiatan pembinaan ini, para pelaku UMKM dapat lebih kreatif dan inovatif dalam memunculkan ide-ide produk baru dengan memanfaatkan kelor sebagai bahan utama. Ia juga berpesan agar memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk memasarkan produk olahan kelor sehingga dapat bersaing di pasaran dan memberikan dampak ekonomi yang maksimal bagi masyarakat.
"Ibu yang muda-muda ini biasanya kan suka main Tiktok, IG, dan Facebook. Nah itu dimanfaatkan ya ibu-ibu kecanggihan teknologi saat ini untuk memasarkan produknya. Teruslah berinovasi dan jadikan Kelurahan Triwung Kidul sebagai pusat pengembangan produk unggulan berbasis kelor yang mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional," pintanya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Menengah dan Perdagangan, Fitriawati menjelaskan agenda ini merupakan agenda rutin tahunan yang sudah digagas sejak tahun 2022 setelah pandemi covid-19 bersama dengan pelaku UMKM Udeng Mapan (Maju dan Terdepan) binaan DKUMP di wilayah Kecamatan Kademangan.
"Kegiatan ini merupakan inovasi kami bersama pengusaha yang sudah sukses. Dan pagi ini kami mengajak para santri-santri yang mau lulus bersama masyarakat sekitar untuk belajar olahan kelor. Karena kelor ini merupakan produk unggulan Kota Probobilinggo," ujarnya.
Dengan maksud dan tujuan giat ini untuk menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat di masyarakat, serta penguatan usaha produk kelor bagi pelaku UMKM dalam pengembanggan produk unggulan daerah Kota Probolinggo.
Giat ini diikuti oleh sebanyak 37 peserta terdiri dari tim penggerakan Kademangan, paguyuban UMKM Udeng Mapan, santriwati yang akan lulus serta masyarakat sekitar. Dengan menggandeng narasumber dari PT. Moringa Food Kota Probolinggo.
Dalam kesempatan itu, diserahkan pula penyerahan bantuan alat praktek berupa kompor gas 1 tungku, 1 set panci, handsiler, alumuniumvoil dan kemasan, serta bahan-bahan praktek.
Kepala Dinas DKUMP berhadap melalui kegiatan ini dapat menambah ide-ide baru dalam kewirausahaan produk kelor dan menumbuhkembangkan roda perekonomian masyarakat sekitar.
"Dan kami menggandeng PT. Moringa Food ini karena dulunya adalah binaan kami dan alhamdulillah sekarang sudah besar dengan produk yang dikenal yakni Teh Kelor, Coklat Kelor, Mie Instan Kelor. Pagi ini kita sharing bersama teman-teman untuk praktek olahan pangan kelor," ucapnya.
Ketua paguyuban UMKM Udeng Mapan, Hidah, menuturkan giat pelatihan olahan kelor pagi ini membuat menu oalahan makanan dan minuman berbahan dasar kelor yang akan dipraktekkan bersama.
"Kami nantinya akan coba membuat makanan dengan kelor, kemungkinan akan mencoba membuat brownis kelor, pukis kelor dan sirup kelor. Kalau tadi sempet pak wali icipi mpek-mpek kelor, peyek kelor dan dawet kelor," ucapnya.
Menurutnya produk olahan kelor saat ini telah banyak diminati, diantaranya pemilik kafe di Kota Gresik dan Tulungagung yang selalu repeat order sebagai tambahan racikan untuk membuat kopi kelor di tempatnya.
Terlihat hadir dalam giat itu, Pemilik Ponpes An-Nahdliah M. Kholiq, Ketua TP PKK Kota Probolinggo Nurani Chafsah, Staf Ahli bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Slamet Siwantoro, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wawan Sugiantono, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Kelautan Aries Santoso, Lurah Triwung Kidul M.Buhar, Camat Kademangan Gofur Efendy. (dev/pin)