Adu Kreasi Kuliner Berbahan Mangga, Hasilkan Ragam Menu Unik Menggugah Selera yang Layak Jual

2025

KANIGARAN – Rangkaian Pesta Mangga 2025 masih berlanjut. Acara ini semakin semarak dengan digelarnya Festival Olahan Mangga, ajang adu kreasi kuliner berbahan dasar mangga arummanis dan manalagi. Festival ini merupakan kolaborasi antara Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) bersama TP PKK Kota Probolinggo yang melibatkan 29 peserta dari seluruh kelurahan.

Minggu (23/11) siang, peserta festival olahan mangga berhasil menampilkan kreasi terbaik melalui ragam menu unik, mulai dari bolu, kue kukus, roll cake, hingga smoothies. Inilah daftar menu yang memeriahkan festival diantaranya, Bolu Cremsi Mangga, May Kunaffa Mango, Mango Short Cake, Bolu Mangga, Bogugel (Bolu Gulung Mangga Bersolek) & Smoothies Mangga Bersolek, Pao Croot Cassava Cake – Es Cream Sayur, Bolu Gulung Mangga, Mango Miss U, Bolu Mangga Kukus, Bolu Macan Selai Mangga, Bolu Mangga, JK Mango Bliss Muffin, Mango Cake with Cream Cheese, Asoka Bolu Mangga, Marble Kukus Mangga, Harum Manis Gulung, Bolu Lempit Mangga, Wiro Mango, Bolingga, Arum Manis Roll Cake, Bolu Mamisem – TP PKK Kelurahan Kedungasem

Setelah penilaian ketat oleh dewan juri yaitu, Sentot Sunaryo (Ketua Chef Profesional Indonesia – PCPI), Lusy Sri Rengganingtias (Guru Tata Boga SMKN 3), dan dr. Evariani Aminuddin (Ketua TP PKK Kota Probolinggo).

Olahan menu yang jadi pemenang adalah  juara I peserta No. 3, Mango Short Cake karya TP PKK Kelurahan Sumber Wetan. Sedangkan juara II peserta No. 07, Bolu Gulung Mangga karya TP PKK Kelurahan Sukabumi. Untuk juara III peserta No. 06, Pao Croot Cassava Cake – Es Cream Sayur karya dari TP PKK Kelurahan Poh Sangit Kidul.

Lalu juara harapan I peserta No. 11, Bolu Mangga karya dari TP PKK Kelurahan Kebonsari Wetan dan terakhir juara harapan II Peserta No. 20, Bolingga karya dari TP PKK Kelurahan Jati.

Para juri menilai bahwa rasa, kualitas, serta kemasan para peserta semakin kreatif dan kompetitif setiap tahun. Ketua TP PKK Kota Probolinggo Dokter Evariani Aminuddin, memberikan apresiasi tinggi atas kreativitas seluruh peserta.

“Ini luar biasa sekali. Kemasannya bagus dan cantik, kualitasnya juga oke sehingga saya kepingin suatu saat kita bisa punya showroom khusus mangga. Namun memang tantangannya, stok mangga ini musiman, tidak tersedia 365 hari, dan harus dikemas di-filler karena tidak tahan lama. Meski begitu, saya sangat bangga dengan hasil karya seluruh peserta,” ujar istri Wali kota Aminuddin ini.

Eva juga berharap agar inovasi semacam ini terus berkelanjutan. “Kota Probolinggo dikenal sebagai salah satu daerah penghasil mangga. Festival ini bisa menjadi cara untuk memanfaatkan stok mangga saat musim tiba, sehingga hasil panen yang melimpah dapat bernilai tambah. Semoga kreativitas ini terus berkembang dari tahun ke tahun,” pungkasnya.

Festival Olahan Mangga 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang kolaborasi dan inovasi bagi seluruh kelurahan. Ragam olahan mangga yang dipamerkan menunjukkan potensi besar buah khas Probolinggo untuk terus dikembangkan menjadi produk unggulan yang bernilai ekonomi.

Kota Probolinggo sekali lagi membuktikan diri sebagai kota kreatif berbasis pangan lokal, yang tidak hanya menjaga tradisi tetapi juga membuka peluang baru untuk pemberdayaan masyarakat. (yul/fa)

BAGIKAN