Dari Kompos hingga Sumber Mata Air, Potensi Pilang Jadi Sorotan Wali Kota

2025

KADEMANGAN - Sebanyak 70 peserta yang terdiri dari jajaran perangkat kelurahan, Ketua RW dan RT, Ketua LPM, Karang Taruna, hingga kader posyandu mengikuti rangkaian kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Rabu (24/4).

Acara ini dibuka langsung oleh Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, didampingi oleh Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, Ketua TP PKK dr. Evariani Aminuddin, Anggota Komisi I DPRD Endang Irawati, Kepala DLH Retno Wandansari, serta Camat Kademangan Gofur Efendi.

Kegiatan dimulai dengan kunjungan ke stan UMKM Pilang Istimewa yang menampilkan berbagai produk lokal, seperti minuman segar, makanan beku roti maryam, kerajinan tangan, dan dessert. UMKM yang beranggotakan 25 orang ini aktif dalam berbagai event dan rutin mengadakan pertemuan bulanan. “UMKM Pilang Istimewa ini menghasilkan produk sangat beragam. Roti maryamnya gurih, saya sangat menyukainya,” puji Wali Kota Aminuddin saat mencicipi produk unggulan tersebut.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke lokasi pengolahan kompos Permata Pilang yang berada di timur Kelurahan Pilang. Program ini merupakan bagian dari upaya pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat, dan menjadi binaan CSR dari PT KTI.

“Kami memilih kotoran kambing karena cocok dengan jenis tanaman di Probolinggo. Saat ini tantangan kami masih di pemasaran,” ungkap Hanung, Wakil Ketua Pengolah Kompos.

Produk kompos ini dijual dengan harga terjangkau, Rp1.000 per kilogram kg atau Rp.6.000 untuk 10 kilogram. Biasanya produk ini dipasarkan di stan bunga SMPN 7 dan Flora.

Kegiatan ditutup dengan melakukan kunjungan ke Sumber Mata Air Gayam di RT 4 RW 1 Kelurahan Pilang. Di lokasi tersebut, Wali Kota Aminuddin bersama rombongan melakukan pelepasan bibit ikan nila, mujair, dan ikan hias lokal. Sumber air ini dikelola secara swadaya oleh warga dan menjadi cikal bakal destinasi wisata baru.

“Ini RW pertama yang bisa menciptakan apa yang saya sebut dengan destinasi wisata baru, saya sangat mengapresiasi ketua RT, Pak Sholihin yang sudah memanfaatkan secara swadaya tanpa bantuan dari berbagai macam pihak,” kata Aminuddin.

Ke depan, ia harapkan tempat ini bisa dikelola secara baik dan berkelanjutan, mengingat saat ini sudah terdapat 16 sumber mata air dan 40 potensi wisata yang telah digali.

“Sementara ini ada sekitar 40 potensi wisata yang sudah berhasil kita gali. Mudah-mudahan ke depan bisa menjadi target kita untuk memenuhi 100 destinasi wisata baru seperti Kampung Tempe yang sudah pernah kita lakukan pembinaan.” Pungkasnya. (dy/uby)

BAGIKAN