Dari UMKM sampai Bank Sampah, Agenda Wali Kota Aminuddin Turun Langsung ke Kelurahan Jrebeng Wetan

2025

KEDOPOK - Rabu (30/4) siang, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin kembali melanjutkan program berkantor di kelurahan. Kali ini, giliran Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok menjadi tempat berkantornya di penghujung akhir bulan April ini.

Begitu tiba di lokasi, Wali Kota dr. Aminuddin langsung menyapa dan bercengkrama dengan warga. Sekaligus menyaksikan para petugas di kelurahan memberikan pelayanan kepada warga setempat.

Ia menyampaikan rencana strategisnya untuk memperluas ruang pemasaran produk UMKM, tidak hanya di gerai konvensional tetapi juga di lingkungan kantor pemerintahan. “Saya ingin tidak hanya di gerai penjualan seperti swalayan atau minimarket. Tetapi juga di kantor-kantor perangkat daerah harus ada display produk-produk UMKM,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan saat ini terdapat sekitar 40.000 pelaku UMKM di Kota Probolinggo. Angka tersebut, menurutnya, menjadi potensi besar yang harus dimaksimalkan untuk menekan angka kemiskinan. “80% perekonomian di kota ini digerakkan oleh UMKM. Kalau diberdayakan dan ditingkatkan penjualannya, dampaknya berpengaruh sangat besar terhadap kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan,” tambahnya.

Wali Kota dr. Aminuddin juga memotivasi para UMKM khususnya UMKM di wilayah Kelurahan Jrebeng Wetan untuk melek digital, agar agar mampu memasarkan produknya melalui e-katalog dan platform online. Ia menekankan pentingnya kemasan (packaging) dan sertifikasi halal sebagai bagian dari daya saing produk.

“Sekarang ada klinik UMKM, jadi UMKM bisa berkoordinasi dengan DKUMP terkait desain kemasan, logo, pengurusan sertifikasi halal, PIRT dan sebagainya. Saya juga sedang menyiapkan program bantuan modal kerja bagi UMKM, nantinya tiap UMKM akan menerima Rp 1 juta dan dibina hingga ke manajemennya. Saya ingin UMKM di kota ini penghasilannya meningkat dan sejahtera,” tandasnya.

Di kesempatan yang sama, Wali Kota dr. Aminuddin juga menyempatkan meninjau Bank Sampah Kenari Indah yang berlokasi di RW III Jl. Bengawan Solo Gang Kenari Kelurahan Jrebeng Wetan. Ia mengapresiasi komitmen warga dalam mengelola sampah terutama sampah rumah tangga.

“Warga di sini sudah bisa memilah sampah dari rumahnya masing-masing, setelah itu bisa dijual ke bank sampah. Nilai potensinya bisa sampai 80 persen, baru yang 20 persen dibuang ke TPA. Nah ini mesti ditularkan ke wilayah lainnya, insyaallah bulan depan kita akan membagikan tossa sampah di setiap RW. Harapannya kedepan sampah tidak lagi menumpuk, karena masyarakat sudah bisa mengelola sampah dengan baik,” harapnya.

Syaifudin Jufri, pengelola Bank Sampah Kenari Indah sekaligus Ketua Perkumpulan Peduli Sampah Kota Probolinggo, mengatakan bank sampah di sini telah mampu mengumpulkan sampah anorganik seperti plastik, kertas, logam dan botol kaca sekitar 13 ton per tahun. Serta mampu melakukan kegiatan edukasi mengemaskan sampah hingga 1.600 orang per tahunnya. “Karena pemahaman kami fungsi bank sampah tidak terbatas pada jual beli sampah, namun kewajiban bank sampah adalah untuk mengedukasi dan membangun budaya pengelolaan sampah yang baik di masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa sampah bisa ditabung menjadi tabungan emas. Menurutnya, cara ini bisa mengubah cara pandang masyarakat bahwa sampah bukan lagi sekadar masalah, tapi bisa jadi sesuatu yang bernilai.

“Bank sampah ini selaras dengan program wali kota. Dengan memilah sampah menabung emas, tidak hanya lingkungan yang indah yang kita dapatkan tetapi juga ada manfaat ekonomi dari sampah yang kita kumpulkan dan yang kita pilah,” tutupnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala DLH, Retno Wandansari, Camat Kedopok, Lurah Jrebeng Wetan, LPM, LKK dan Kader PKK Kelurahan Jrebeng Wetan. (mir/uby)

BAGIKAN