KANIGARAN – Penyaluran bantuan pangan beras dan minyak goreng (migor) alokasi bulan Oktober – November di Kota Probolinggo dimulai. Kamis (20/11), dua kelurahan yakni Tisnonegaran dan Jrebeng Wetan mengawali penyaluran. Wali Kota Dokter Aminuddin memantau langsung penyaluran bantuan pangan tersebut.
Saat tiba di kantor Kelurahan Tisnonegaran, wali kota sempat mengecek kondisi bantuan dan berinteraksi dengan masyarakat. Ia berharap bantuan yang disalurkan untuk periode dua bulan ini dapat bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari.
“Yang sabar ya untuk mengantre. Hari ini akan dibagikan beras 20 kg dan minyak goreng 4 liter, untuk dua bulan. Sebulan 10 kg beras dan 2 liter minyak ya. Untuk di kelurahan yang disalurkan hari ini, insyaallah diselesaikan dalam hari ini juga. Semoga bermanfaat,” pesan Dokter Aminuddin.
Diketahui, penerima manfaat bantuan pangan ada warga yang masuk kategori desil 1 sampai desil 5 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dari Badan Pusat Statistik (BPS). Di Kota Probolinggo terdata 16.968 penerima bantuan pangan. Dengan rincian warga Kecamatan Kademangan 3.340 penerima; Kanigaran 3.946 penerima; Kedopok 3.104 penerima; Mayangan 3.160 penerima dan Wonoasih 3.418 penerima.
Kepala Bulog Cabang Probolinggo Kuswandi, yang ikut mendampingi Wali Kota Aminuddin menjelaskan, kerja sama pendistribusian bantuan pangan di Kota Probolinggo akan dilakukan di 29 kelurahan. Stok bantuan pangan sudah siap, beras sejumlah 339.380 kg dan 67.872 liter minyak goreng.
“Jadwal bertahap mulai masif minggu depan. Harapan kami dengan adanya bantuan pangan ini pemerintah bisa membantu meringankan masyarakat dalam hal pengeluaran membeli bahan pokok, sekaligus membantu pemerintah menekan inflasi,” tutur Kuswandi.
Proses pengambilan bantuan pangan ini, lanjut Kuswandi, masyarakat cukup membawa KTP dan undangan yang sudah disebarkan oleh pihak kelurahan. “Data penerima manfaat dari Kemensos melalui DTSEN, diolah oleh BAPANAS (Badan Pangan Nasional) kemudian diberikan kepada Bulog,” katanya.
Mendapat bantuan pangan, membuat Herini, warga Jalan Pahlawan merasa bersyukur. Datang paling pagi, membuat ia tak perlu antre lama dan cepat membawa pulang bantuan. “Alhamdulillah sangat bersyukur. Bisa membantu kebutuhan setiap hari,” ujar perempuan paruh baya itu. (fa)

